Petani beristirahat dalam kegiatan membendung tanggul irigasi jebol. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS
TAMBAK-Saluran irigasi di ruas Desa Gumelar Lor Kecamatan Tambak terdapat tiga titik jebol. Lantaran tak kunjung mendapatkan perbaikan, warga melakukan penanganan darurat menggunakan karung plastik berisi tanah.
“Cornya tipis sekali. Lama-lama tidak kuat menahan arus air akhirnya jebol. Kalau tidak ditangani, jebol bisa semakin meluas. Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan, tanggul terkikis,” terang Kepala Desa Gumelar Lor Slamet Pujiono, Minggu (24/11).
Selain itu, parapet saluran irigasi di lokasi jebol juga mengalami kerusakan. Hal tersebut semakin membuat petani khawatir kerusakan bangunan irigasi bertambah parah.
Petani berharap dinas terkait melakukan penanganan sementara dengan menutup tanggul jebol menggunakan cor. Sehingga, air irigasi tidak terbuang percuma.
“Kasihan sawah lain yang belum mendapatkan air dari irigasi, Prembun misalnya. Sedangkan karena kebocoran, air banyak yang terbuang,” ujar Slamet.
Jebol tanggul di ruas Gumelar Lor sudah terjadi sejak sekitar satu tahun lalu. Ketika debit air irigasi meninggi, berpengaruh pada volume kerusakan. Supaya bendung darurat mampu bertahan dari tekanan air, petani membubuhkan dua pipa untuk mengalirkan air.
Diameter jebol irigasi diperkirakan hanya sekitar satu meter. Namun, berimbas pada kondisi tanggul yang longsor dan terus meluas. Dibutuhkan 50 karung plastik untuk menutup jebol irigasi. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn