BERTEMU: Timnas Islandia dan Perancis saat bertemu di Piala Dunia 2018.ISTIMEWA
REYKJAVIK – Suhu Stadion Laugardalsvollur berada di angka 4 derajat Celcius, Oktober 2014 silam. Cuaca tidak hanya menggigit tulang, namun juga merontokkan keperkasaan Tim Oranye. Skuat yang masih diasuh Guus Hiddink kala itu harus pulang dengan wajah tertunduk. Mereka kalah 0-2 atas Islandia.
Tahun ini, hal yang sama pun terjadi. Suhu di stadion berkapasitas 9.800 penonton itu malah lebih dingin dua derajat saat Strákarnir okkar- sebutan Timnas Islandia menjamu Perancis dalam lanjutan kualifikasi EURO 2020 Grup H, Sabtu (12/10) dini hari nanti. Ekstrimnya suhu negara terdekat Kutub Utara itu mampu merontokkan para tamu negara bekas jajahan Bangsa Viking tersebut.Selama kualifikasi ini, tiga negara Balkan seperti Albania, Moldova dan Turki dibuat membeku saat bertandang ke Stadion Laugardalsvollur. Di kandang, skuat Erik Hamren berhasil menorehkan enam gol, dari hasil kemenangan beruntun atas Albania (1-0), Turki (2-1) dan Moldova (3-0).
Hasil itu membuat Islandia memiliki kans yang bagus untuk lolos jika mereka mampu membuat masalah dengan salah satu dari dua tim teratas, Perancis atau Turki saat ini.Dari hari ke hari, laga di Grup H semakin lama makin rumit. Sejak awal musim, semua orang berharap bahwa Perancis dan Turki akan menyelesaikan tujuan mereka di tengah jalan. Sayang, kedua tim selalu terbentur saat berlaga di Islandia.Keunggulan cuaca ekstrim menjadi Gylfi Sigurosson dan kolega mempersembahkan duel terberat bagi juara dunia dalam laga nanti. Pada matchday kedua, Prancis menang 4-0 menjamu Islandia di Stade de France. Les Bleus menang lewat gol-gol Samuel Umtiti, Olivier Giroud, Kylian Mbappe, dan Antoine Griezmann.
Prancis membutuhkan tiga poin dari laga melawan Islandia. Ini duel krusial bagi mereka sebelum bentrok langsung dengan Turki di Stade de France. Kendati demikian, laga ini akan menjadi berat karena kedua tim sama-sama diselimuti ambisi lolos ke kualifikasi.”Selama lima atau enam tahun, kami sulit dikalahkan di sini (Laugardalsvollur) khususnya di kualifikasi. Selain itu, saya lupa kapan terakhir kami kalah di Reykjavik,” ujar Gylfi dalam konferensi persnya seperti yang dilansir France Football, kemarin.”Suasana laga nanti akan fantastis, Laugardalsvollur akan dipenuhi penonton. Karena mereka tahu bahwa para pemain Islandia yang tinggal di luar negeri, akan kembali ke negaranya malam nanti, ini sungguh malam luar biasa bagi kami,” tambahnya.
Juru taktik Islandia Erik Hamren, mengakui, pemainnya datang dengan konfidensi yang tinggi. Saat ini, bebannya adalah menjaga semangat Laskar Viking itu tetap menyala”Pada pertandingan pertama, di Prancis (0-4), Perancis sudah bagus, saya menghargai itu, tetapi kami tidak ingin hal itu terulang. Jadi, apa yang mendesak adalah membangun percaya diri tim, bahwa kami pun bisa mengalahkan juara dunia sekalipun,” ujarnya.
Di sisi lain, Perancis tidak akan diperkuat bombernya Kylian Mbappe. Pemain PSG masih dibekap cedera paha. Dalam laporan Federasi sepak bola Prancis, posisi Mbappe akan diisi penyerang Borussia Moenchengladbach Alassane Plea.Juara dunia itu masih berada di posisi peringkat kedua dalam klasemen Grup H dengan raihan 15 poin, di belakang Turki setelah kalah 0-2 di Konya Juni silam. Sedangkan Islandia menermpati peringkat ketiga dengan 12 poin dari enam laga yang sudah dijalani. (dbs/fin/tgr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn