TRADISI: Anak Putu Kalikudi melakukan sungkem berdasarkan turunan sebelum berangkat ke Jatilawang Banyumas. (RAYKA DIAH/RADARMAS)
CILACAP – Puluhan Adat Tradisi Anak Putu (ATAP) Kalikudi, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap melakukan tradisi ritual Punggahan di Panembahan Banokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Kamis Wage (24/3).
Ketua Adat Tradisi Anak Putu (ATAP) Kalikudi, Nakam Wimbo Prawiro mengatakan, ritual Punggahan sudah menjadi tardisi ribuan tahun lalu.
Dilaksanakan setiap menjelang Sadran atau menjelang datangnya bulan Ramadan.
“Sebelumnya ada soloran atau pemberitahuan dari pihak Jatilawang dan Daun Lumbung, Cilacap yang menentukan kapan akan dilaksanakan Punggahan. Kiyai-kiyai dari kearifan lokal besar datang kesini memberitahu pada bulan ini yang jatuh pada hari Kamis 24 Maret 2022 dilakukan Punggahan,” kata dia.
Sebelum ritual Punggahan dimulai, para anak putu baik di Pasemuan Lor dan Kidul melakukan prosesi Dandan terlebih dahulu.
Dikatakan Nakam, Dandan merupakan ritual penganut Islam Kejawen untuk mempersiapkan bahan-bahan makanan mentah yang akan dibawa menuju Desa Pekuncen.
“Bahan-bahan makanan itu untuk selamatan, di masak bersama setelah bekten atau ziarah dan bersih-bersih di Panembahan Banokeling di Pekuncen, Jatilawang. Disana hanya menginap semalam dan seluruh anak putu pulang untuk melakukan ritual lainnya di masing-masing Pasemuam,” ujar Nakam.
Sebelum berangkat ke Panembahan Banokeling, para anak putu Kalikudi melakukan ritual sungkeman. Dipimpin oleh masing-masing kiyai kunci, anak putu melakukan sungkem satu-persatu berdasarkan turunan.
“Setelah melaksanakan sungkem anak putu baik perempuan maupun laki-laki, sekitar 30 orang lebih berangkat menuju Pekuncen, Jatilawang,” kata Nakam.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn