BANJARNEGARA – Jalan raya di wilayah Banjarnegara rawan tertimpa material longsor. Apalagi pada musim penghujan ini, potensi terjadinya longsor yang menutup badan jalan meningkat. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman menjelaskan ada beberapa titik jalur yang rawan longsor. Selain di Prigi, titik lainnya yaitu di jalur provinsi menuju Dieng. “Banjarnegara – Karangkobar – Wayanasa. Kalau di ruas itu berarti derah yang rawan longsor di Paweden dan Slatri. Jalur lain dari Wanayasa – Batur – Dieng yang rawan ada di Tanjakan Sikelir dan Gembol,” jelasnya. Sedangkan jalur lain yang rawan longsor yaitu ruas jalan kabupaten dari Karangkobar – Pejawaran – Batur. “Disitu ada beberapa titik yang rawan longsor,” jelasnya.
Penilik Jalan PPK 24 Jawa Tengah Satya Utama mengatakan ada tiga titik rawan longsor yang diamati sejak musim kemarau lalu. “Sebelum musim penghujanpun kita sudah mendata, kita sudah serahkan ke balai untuk memberitahukan titik yang rawan longsor,” paparnya. Di Banjarnegara, jalur jalan nasional yang rawan longsor berada di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh. Pada saat yang sama, juga terjadi longsor di Teki Dadi Sigaluh. Untungnya tidak sampai menutup badan jalan seperti yang di Prigi.”Kalau wilayah tugas kami dari Kledung batas Temanggung sampai ke batas Banyumas, panjang total 150 kilometer,” jelasnya.
Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Wonosobo Sutrisno mengatakan sesuai arahan gubernur, pemetaan rawan bencana harus diperkuat. “Sumber datanya dari BPBD yang diakomodir dalam RTRW provinsi yang kemudian dibreak down ke RTRW kabupaten/kota. Kalau kami dari Bina Marga mengamankan infrastrukturnya,” lanjutnya.(drn/)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn