– Sembilan Haji Meninggal Terbilang Tinggi
– Dua Haji Masih Dirawat di Madinah
PURWOKERTO-Proses ibadah haji telah selasai di tahun 2018. Untuk jamaah haji Banyumas, dari jumlah 1.107 jamaah, sembilan diantaranya meninggal di tanah suci. Disamping itu, ada dua jamaah asal Banyumas yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Madinah.
Kedua jamaah yang dirawat tersebut adalah Dasilah dari Rawalo dan Harun Arosyid yang semuanya dari kloter 92.
Amirrudin, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Banyumas mengatakan, jamaah haji dengan risiko tinggi mendominasi jumlah jamaah yang meninggal.
“Dari jumlah 8 orang, 3 orang usianya diatas 70 tahun dan sisanya justru dibawah 70 tahun yang secara kesehatan belum terlalu membahayakan. Namun adanya riwayat penyakit berbahaya seperti jantung, hipertensi, kolesterol, dan stroke banyak diidap oleh para jamaah, ” ungkapnya.
Amirrudin menyebutkan ada peningkatan jumlah kematian jamaah haji Banyumas. Dari 3 orang jamaah pada 2017, menjadi 9 orang saat penyelenggaraan tahun ini.
“Jumlah meninggal meningkat dibanding tahun lalu yaitu 3 orang dan 9 orang pada 2018. Untuk jamaah risiko tinggi sebenarnya jumlahnya hampir sama dengan kabupaten kota lain. Namun mengapa Banyumas yang meninggal banyak. Kematian 9 orang itu merupakan angka yang sangat tinggi bagi kabupaten kota, ” tambahnya.
Berkaca pada kegiatan haji tahun ini, selain akan melakukan rapat evaluasi, Kemenag Banyumas juga akan memperketat pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji 2019.
“Terkait persiapan 2019, begitu proses haji ini selesai, kita langsung garap haji berikutnya. Agar tahun depan tidak seperti tahun ini,” ujarnya.
Karenanya, Kemenag akan maksimalkan pemeriksaan yang ada dimasing-masing rumah sakit, puskesmas walaupun otoritasnya di Dinas Kesehatan. Pemeriksaan juga sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari yaitu dua tahun sebelum keberangkatan. Ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi sedini mungkin tentang kesehatan calon jamaah haji.
Terkait adanya jamaah yang tersesat dari rombongan yang kemudian dehidrasi karena kepanasan Amiruudin buka suara.
“Sebetulnya kalau jamaah ilmu yang kita berikan kepada jamaah dilakukan dengan benar hal tersebut tidak akan terjadi. Bagaimanapun pendidikan dan pengetahuan jamaah bervariasi ada yang tinggi dan ada yang dasar, ” pungkasnya.
Imam Hidayat, Kepala kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyumas mengatakan terkait kondisi dua jamaah tersebut belum dapat dipastikan.
“Untuk dua orang jamaah masih di rumah sakit Madinah. Kami berkomunikasi dengan panitia Arab Saudi. Karena kegiatan haji sudah selesai maka tanggung jawab dua orang jamaah yang masih tersisa menjadi tanggung jawab kantor urusan haji di Jeddah,” kata Imam kemarin.
Sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi terbaru karena tidak semua orang bisa masuk ke Rumah Sakit Madinah. Meski demikian, Kemenag tetap memantaunya. “Kedua jamaah dirawat karena Diabetes Melitus dan satunya lagi dikarenakan demensia, “terangnya kepada Radarmas saat dimintai keterangan.
Terkait evaluasi total persiapan haji 2018, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi.
“Secara umum penyelenggaraan haji di Banyumas berjalan lancar. Untuk rapat evaluasi haji akan segera kita agendakan menyesuaikan dengan lintas sektoral seperti pemda, dishub, dinkes dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan haji,” ujar dia.
“Kita juga perlu mengambil informasi dari para petugas dan pendamping di sana. Ketika kita bicara evaluasi tidak hanya sebatas pelaksanaan di daerah, tetapi juga bagaimana pelayanan dan kondisi jamaah di Arab Saudi. Hal ini sekaligus sebagai informasi bagi jamaah yang akan berangkat tentang apa saja kiranya yang harus dan tidak dilakukan pada saat disana, ” tuturnya. (aam/ttg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn