BANYUMAS – Fenomena matinya ribuan ikan di sungai serayu yang gegerkan masyarakat di aliran Sungai Serayu terus diselidiki.
Pasalnya, kejadian ini tidak hanya terjadi di Banyumas, tetapi juga terjadi di Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap.
Kamis (7/4) pagi ini pun, fenomena tersebut kembali terjadi.
Dimana, dari hasil pengambilan sampel air Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, didapati jumlah kadar amonia dan nitrat dalam sungai menjadi penyebab mabuk dan matinya ribuan ikan tersebut.
“Ini memang kejadian lagi, tetapi jumlah ikan yang mati tidak sebanyak minggu lalu. Dan kami dari dinas juga sudah turun waktu hari Sabtu kemarin, itu melakukan pemeriksaan air, di dua titik, di desa Papringan, dan desa Kanding Kecamatan Somagede,” ujar Bambang Purwadi, Kabid Pengembangan Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Kabupaten Banyumas kepada Radarbanyumas.co.id.
Dari hasil pemeriksaan didapati, kandungan amonia dan nitrit di Sungai Serayu melebih ambang batas normal.
“Uji amoniak, dan memang kandungan amonia dan nitrit sangat tinggi memang melebihi ambang batas normal. Jadi kualitas air memang sangat tidak baik, karena itu dapat menyebabkan ikan keracunan dan mabuk, kemudian kadar amoniak itu sendiri bisa dipicu dari kualitas penurunan kualitas air,” terangnya.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn