ISTIMEWA
PROTES: Pelatih Tottenham, Jose Mourinho ketika memprotes keputusan wasit.
0 Tottenham – Liverpool 1
LONDON – Bukan Jose Mourinho namanya kalau tidak jago dalam melepas psywar saat timnya kalah. Ada saja yang dikomentarinya. Ya, pelatih Tottenham Hotspur asal Portugal itu kembali menunjukkan lidah apinya usai kalah 0-1 dari Liverpool, Minggu (12/1) dini hari.
Kali ini bukan kepada pelatih The Reds, Jurgen Klopp melainkan kepada wasit dan petugas VAR yang menjadi sasaran lidah mautnya.
Usai laga, eks Pelatih Manchester United itu mengritik keras perlakuan wasit yang tidak bisa menggunakan VAR dengan baik.
Semua berawal dari tekel keras yang dilancarkan bek Liverpool, Andrew Robertson, terhadap bek Tottenham Hotspur, Japhet Tanganga pada menit ke-66.
Kendati demikian, Martin Atkinson, wasit yang memimpin laga kemarin malah tidak menyatakan tekel itu adalah pelanggaran. Atkinson pun abai karena tidak mengecek rekaman VAR tersebut.
“Ini keberuntungan untuk Liverpool. Mereka bisa menang dengan 10 pemain,” kata Mourinho seperti yang dilansir dari Sky Sports.
“Bisa saja saat kejadian, petugas (VAR) dan wasitnya sedang pesta minum teh dan mengabaikan pelanggaran Robertson, padahal ini bisa berbuah kartu merah,” tambahnya.
Ini kali kedua, Mourinho melihat standar ganda wasit di Liga Inggris. Pada Desember lalu, pemainnya Son Heung-min mendapat kartu merah dalam laga melawan Chelsea, bulan lalu. Kartu merah untuk Son terjadi setelah wasit melihat kembali pelanggaran yang dilakukan penyerang Korea Selatan itu.
Jika memang kartu merah diberikan kepada Andrew Robertson, tentu ini menjadi laga berat bagi Liverpool. Pasalnya, gol semata wayang yang dicetak Roberto Firmino ke menit 37 membuat laga makin beringas di babak kedua.
Ya, Liverpool akhirnya memecahkan kebuntuan pada menit ke-37 lewat gol Firmino. Mohamed Salah tenang menyambut bola sundulan Jordan Henderson, sebelum mengirim umpan sederhana yang dikendalikan baik oleh Firmino demi mengecoh Tanganga dan diselesaikan tanpa ampun ke area tiang jauh.
Di babak kedua, Tottenham bermain dengan penuh gairah. Sayangnya, sontekan gelandang The Lilywhites Aurier berhasil ditangkap kiper Alisson Becker dengan mudah.
Sama halnya dengan kiper Spurs, Gazzaniga. Sikap refleksnya mampu mementahkan tembakan pertama Firmino dari passing Mohammad Salah. Pemain asli Basquet itu kembali melakukan penyelamatan pada menit ke-65 untuk menghalau sundulan Sadio Mane.
Tottenham terus menggempur Liverpool dan pada menit ke-82 Lo Celso seharusnya mencetak gol ketika menerima umpan silang terukur Aurier di hadapan gawang, tetapi sontekannya malah melenceng jauh dari sasaran.
Hingga masa berakhir waktu, Tottenham akhirnya kehilangan tiga poin dari genggaman ketika peluit tanda laga usai berbunyi. “Mereka benar-benar kuat, hanya wasit yang lalai,” tandas Mou.
Kemenangan ini membuat Liverpool berhasil mencatat rekor baru. Raihan 61 poin dari 21 laga membuat The Reds menjadi tim terbaik saat menjalani start liga usai 21 laga di sepanjang sejarah kompetisi elite Eropa. Liverpool membukukan 20 kemenangan dan satu hasil imbang di 21 laga awal musim ini.
Kendati meraih poin sempurna, Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengakui, laga kemarin bukanlah penampilan terbaik anak asuhnya.
“Tottenham dan Mourinho bukanlah lawan yang mudah. Kami bermain dengan sengit dan ketat. Meski akhirnya kami juara, Itu memang bukan permainan terbaik kami musim ini,” tandasnya. (fin/tgr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn