SEMPROT: Petugas BPBD Purbalingga menyemprot disinfektan di kawasan perkantoran Setda Purbalingga, Kamis (17/12). AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA – Perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Purbalingga resmi ditutup sementara mulai Jumat (18/12). Penutupan dilakukan pasca bupati terkonfirmasi positif Covid-19 dan 8 ASN juga terpapar.
Untuk itu, 100 ASN harus work from home (WFH), karena aktivitas di jajaran Setda ditutup.
Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi melalui Kabag Humas dan Protokol Prayitno menjelaskan, berdasarkan hasil rapat yang dipimpin Sekda Purbalingga, Kamis (17/12), penutupan aktivitas hanya sehari. Karena Kabupaten Purbalingga menerapkan 5 hari kerja, maka aktif kembali pada Senin (21/12) depan.
“Semua pintu masuk ke perkantoran Setda ditutup rapat tanpa aktivitas. Harapannya usai disemprot disinfentan, bisa meminimalkan penyebaran virus corona. Jadi tutup hanya sehari,” jelas Prayitno, kemarin.
Selain 8 ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19, masih ada beberapa orang yang menunggu hasil swab atau PCR Test. Pihaknya berharap hasilnya negatif, dan penyebaran covid-19 di jajaran ASN segera berakhir.
“Besok (hari ini, red) Dinkes menggelar swab massal yang diikuti ASN yang terdata tracing di Posko Satgas Covid-19. Mereka yang sudah terdata di Dinkes akan di swab secara bertahap,” tambahnya.
Asisten Pemerintahan Sekda Purbalingga R Imam Wahyudi menuturkan, selama bupati diisolasi mandiri, pemerintahan tetap berjalan. Bahkan bupati masih aktif bekerja meski secara daring. Termasuk jika diperlukan untuk konsultasi suatu kebijakan dan program dari OPD dan jajarannya.
“Jadi kinerja pemerintahan tetap berjalan dan tidak terganggu. Kedepan, harus optimis pandemi segera berakhir. Dengan catatan semua masyarakat ikut disiplin memutus rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Kemarin, petugas dari BPBD Purbalingga melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan perkantoran Setda Purbalingga. Semua sudut bangunan disemprot. (amr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn