JAKARTA – Tim advance dari sejumlah asosiasi travel umrah masih menjalani karantina setiba di Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat (24/12). Sesuai dengan ketentuan, karantina dilakukan selama lima hari. Karantina berlangsung di Vivid Hotel, Al Hamra, Jeddah. Karantina lima hari diperkirakan menghabiskan biaya Rp 7 juta.
Wakil Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Azhar Ghazali yang termasuk dalam tim advance menjelaskan, sebelum masuk ke kamar hotel, jamaah wajib menandatangani perjanjian karantina.
Salah satunya, tidak meninggalkan kamar hotel selama masa karantina. Jamaah suami dan istri bisa menempati satu kamar.
Dia menyatakan, selama karantina, seluruh jamaah wajib dua kali di-swab PCR. Yakni, pada hari kedua dan keempat karantina. Jika hasil dua tes swab PCR tersebut negatif, jamaah bisa melanjutkan kegiatan di Makkah untuk umrah.
’’Rencananya, Selasa (28/12) sudah selesai karantina dan bisa umrah,’’ ujarnya.
Azhar menyebutkan, saat ini 25 anggota tim advance dikarantina di hotel yang sama. Namun, setelah selesai karantina, tim akan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berangkat ke Makkah untuk umrah dan tim kedua lebih dulu berangkat ke Madinah.
Rombongan tim dari AMPHURI dan Asphurindo berangkat ke Madinah. Setelah lima hari berada di Madinah, rombongan meluncur ke Makkah.
Azhar menjelaskan, dalam karantina kali ini, satu kamar hotel diisi satu jamaah. Makanan disajikan dalam bentuk kotakan atau boks. Bukan model prasmanan seperti di hotel pada umumnya.
Dia berharap proses karantina berjalan lancar sehingga nanti bisa menjalani umrah atau ziarah ke Masjid Nabawi di Madinah. (jpc/ttg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn