• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Penanganan Bencana di Banyumas Fokus Prioritas, Usulkan Dana Rp 25 Miliar, Ada 22 Lokasi yang Belum Tertangani
    • Biar Banjarnegara Gebyar – Gebyar, Pemkab Butuh Puluhan Ribu Lampu untuk 1.100 Km Jalan
    • Pemkab Cilacap Siapkan Tempat Penyimpanan Vaksin
    • Sebar Video Syur Mantan Kekasih, Divonis 1 Tahun 8 Bulan di PN Banyumas
    • Sidang Gugatan Rumah Sakit Dadi Keluarga Ditunda, KARS dari Jakarta Tak Hadir
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Banjir Nasional
    • Tunda Kenaikan Tarif Tol, Ganggu Perekonomian Rakyat di Tengah Pandemi
    • Catatan Pelaksanaan Pilkada 2020
    • Sidang Eks Direktur Garuda Hadinoto Tunggu Jadwal
    • Pembagian Kuota Guru PPPK Harus Adil
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Vettel Ternyata Pernah Dekati RedBull
    • Ibra Fenomenal
    • PSG Inginkan Messi
    • Musorkab KONI Banyumas Digelar Maret Mendatang
    • Leicester v Chelsea: Satu Guru
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Sebar Video Syur Mantan Kekasih, Divonis 1 Tahun 8 Bulan di PN Banyumas
    • Remaja 15 Tahun Asal Tambak Gasak Uang Tetangga di Bawah Kasur Sebesar Rp 2,5 Juta
    • Truk Bermuatan Salak 3 Ton Terguling di Kejobong
    • Sempat Tertutup Material Longsor, Kini Jalan Raya Bruno-Kepil Wonosobo Kembali Normal
    • Sudah Diperingatkan, Tetap Digelar, Hajatan dengan Organ Tunggal Dibubarkan Paksa di Purbalingga
  • Features
    • Cerita Dibalik Desain Memukau yang Membalut Inovasi Epik Samsung Galaxy S21 Series 5G
    • UMP Resmi Buka Prodi Akuakultur
    • Curug Pitu Sigaluh Banjarnegara Tawarkan Wisata Keluarga dan Adrenalin
    • Tamr Estate Sajikan Hunian Serasa Liburan, Natural Living with Harmoni
    • Parcel Balon untuk Ucapan Seremonial
  • Intermezo
    • Sahrul Gunawan Cari Calon Istri, Jadi Wakil Bupati Bandung
    • Aura Kasih Makin Gendut
    • Mobil Mewah Hana Hanifah Tepis Dibelikan Gadun
    • Bebas, Vanessa Angel Segera Realisasikan Nazar, Tambah Anak
    • Nagita Slavina Tidak Mau Dimadu, Nagita: Kalau Mau, Aku Mundur
  • Lintas Serba-serbi
    • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    • Kisah Calon Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Asal Purwokerto, Tidak Jadi Berangkat Karena Reaktif
    • Sarah Jadi ‘Korban’ Sriwijaya Air karena KTP Dipinjam
    • Hari Sabar Suharno, Warga Ajibarang yang Paranoid Covid-19, Rumah Ditutup Seng, Pasang CCTV Untuk Pantau Tamu
    • Emak-Emak di Medan Rusak Lima Lokasi Judi hingga Hancur Lebur, Langsung Viral
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

  • 1 Share
Nasional

Kartu Tani Tak Berguna, Sulit Didapat di Cirebon, Petani Berebut Pupuk Subsidi di Pengecer

Radar Banyumas
Selasa, 12 Januari 2021
Radar Banyumas
Selasa, 12 Januari 2021

Kartu Tani Tak Berguna, Sulit Didapat di Cirebon, Petani Berebut Pupuk Subsidi di Pengecer

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Kartu Tani Tak Berguna, Sulit Didapat di Cirebon, Petani Berebut Pupuk Subsidi di Pengecer

CIREBON – Petani di Kabupaten Cirebon mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk bersubsidi pada masa tanam di awal tahun 2021. Keluhan tersebut dirasakan para petani di Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Mereka masih kesulitan mendapat pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Akibat sulitnya mendapat pupuk bersubsidi, para petani sampai rela berebut mendapat pupuk di kios pengecer resmi. Parahnya, kebanyakan petani yang memiliki Kartu Tani, sudah tidak aktif. Padahal, Kartu Tani tersebut diperuntukkan untuk menebus pupuk bersubsidi.

Jokowi Soroti Subsidi Pupuk Tak Ada Imbal Balik



Salah satu petani di Desa Panguragan Kulon, Kawija mengaku dirugikan dengan adanya sistem penyaluran pupuk bersubsidi saat ini. Pihaknya berharap pupuk bersubsidi segera disalurkan. Kalau tidak segera disalurkan, menurut Kawija, dikhawatirkan dapat menggangu produktivitas tanam padi. Karena, petani tidak mampu membeli pupuk non subsidi.

“Hasilnya kurang bagus dan ini tidak sesuai dengan kebutuhan petani. Karena, membeli pupuk di sini (kios pengecer resmi) dibatasi,” ungkap Kawija.

Adanya persoalan tersebut, pemilik kios pengecer resmi memberikan jatah satu sak karung atau setengah kuintal pupuk bersubsidi kepada petani.

“Kalau petani inginnya dapat semua, tapi kebijakan toko dibagi rata. Tapi pembagian ini saya tidak mau, karena mendapat setengah kuintal. Sedangkan pemupukan di sawah harusnya banyak,” tukasnya.

Senada dengan itu, Kartu Tani menjadi program yang dikeluarkan Kementerian Pertanian RI. Salah satu fungsi kartu tersebut sebagai alat menebus pupuk bersubsidi di pengecer resmi.

Meski memiliki sejumlah manfaat yang baik, nyatanya, hingga awal Januari 2021, banyak petani belum mendapatkan Kartu Tani. Contohnya seperti Rano Prayitno, petani di Kecamatan Suranenggala. Rano juga mengeluh karena hingga kini dia belum mendapat Kartu Tani. Padahal, padi yang ditanamnya sebentar lagi harus dipupuk. Dia mengaku tidak memiliki biaya lebih jika harus membeli pupuk non subsidi.

“Belum punya Kartu Tani. Tapi saya sudah mendaftar tiga kali. Tapi belum dapat juga. Ini sangat berpengaruh. Saat saya mau garap sawah, Kartu Tani belum jadi, nanti pembelian pupuk bersubsidi gimana? Sedangkan untuk nebusnya kan pakai Kartu Tani!” kata Rano.

Rano merasa sangat dirugikan sejak adanya kebijakan untuk mengambil pupuk bersubsidi di pengecer resmi, menggunakan Kartu Tani pada tanggal 1 September 2020 lalu. Meski sudah mencoba mendaftar, namun sampai detik ini ia belum mendapat Kartu Tani.

Dia menjelaskan, sebenarnya pupuk bersubsidi sangat membantu petani. Rano mencontohkan, dengan pupuk subsidi, ia bisa menghemat biaya untuk menggarap lahan sawahnya.

“Kalau ada subsidi dari pemerintah, habisnya sekitar Rp13 juta sampai Rp15 juta untuk satu hektare. Kalau nggak pakai subsidi, perkiraan habis Rp20 juta,” tandasnya. (via)

TopikKartu Tani Nasional

Baca juga berita Lainnya:

Banjir Nasional

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:01
Lihat Berita

Tunda Kenaikan Tarif Tol, Ganggu Perekonomian Rakyat di Tengah Pandemi

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:01
Lihat Berita

Catatan Pelaksanaan Pilkada 2020

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:00
Lihat Berita

Sidang Eks Direktur Garuda Hadinoto Tunggu Jadwal

Rabu, 20 Januari 2021 - 12:59
Lihat Berita

Pembagian Kuota Guru PPPK Harus Adil

Rabu, 20 Januari 2021 - 12:58
Lihat Berita

KPK Wajib Periksa Ihsan Yunus

Rabu, 20 Januari 2021 - 12:55
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    Lintas Serba-serbi
    Senin, 18 Januari 2021 - 13:12
  • Keluar dan Masuk Banyumas Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Antigen
    Banyumas
    Selasa, 19 Januari 2021 - 13:49
  • Bandara JBS Purbalingga Ditarget Beroperasi Tahun Ini, Runway 30 x 1.600 Meter Selesai 100 Persen
    Purbalingga
    Selasa, 19 Januari 2021 - 10:11
  • Jalan Tembus Banjarnegara – Kebumen Diterangi Lampu Panel Solar Cell
    Banjarnegara
    Selasa, 19 Januari 2021 - 10:28
  • Pembangunan SPBU Jeruklegi Tuai Polemik, Warga Mengaku Tidak Ada Sosialisasi
    Cilacap
    Senin, 18 Januari 2021 - 14:30
  • Penanganan Bencana di Banyumas Fokus Prioritas, Usulkan Dana Rp 25 Miliar, Ada 22 Lokasi yang Belum Tertangani
    Banyumas
    Rabu, 20 Januari 2021 - 14:45
  • Biar Banjarnegara Gebyar – Gebyar, Pemkab Butuh Puluhan Ribu Lampu untuk 1.100 Km Jalan
    Banjarnegara
    Rabu, 20 Januari 2021 - 14:35
  • Pemkab Cilacap Siapkan Tempat Penyimpanan Vaksin
    Cilacap
    Rabu, 20 Januari 2021 - 14:27
  • Sebar Video Syur Mantan Kekasih, Divonis 1 Tahun 8 Bulan di PN Banyumas
    Banyumas
    Rabu, 20 Januari 2021 - 14:25
  • Sidang Gugatan Rumah Sakit Dadi Keluarga Ditunda, KARS dari Jakarta Tak Hadir
    Purwokerto
    Rabu, 20 Januari 2021 - 14:18
    • Index Berita
    • Bencana Alam
    • Pemkab Banyumas
    • Pilkada Serentak
    • Tanah Bergerak
    • Tanah Longsor
    • Pilkada
    • PSBB Banyumas
    • Rapid Antigen
    • KPU

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

Pilkada Semu
Penemuan Black Box di Pulau Laki, Empat Korban Teridentifikasi