JAKARTA – Indonesia berpeluang meraih satu medali di kejuaraan dunia angkat besi yang digeber di Ashgabat, Turkmenistan pada 1-10 November mendatang. Kans tersebut ada pada kelas 49 kg putri dari Sri Wahyuni Agustiani. Lifter 24 tahun tersebut menjadi unggulan pertama pada daftar entry by name dengan total angkatan 205 kg.
Pelatih angkat besi Supeni menuturkan, performa anak didiknya tersebut kini sudah 90 persen. Usai Asian Games 2018, para lifter hanya menjalani libur selama dua pekan dan kembali pelatnas 12 September. Setelah itu, Supeni menurunkan Yuni berlaga di Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat, 6-15 Oktober lalu.
”Sebagai barometer untuk saya melihat kondisi anak-anak, termasuk Yuni. Dan hasilnya lumayan,” ucap Supeni yang enggan menyebutkan angka detil. Meski menempati urutan teratas, Yuni patut waspada. Sebab, lifter Korea Utara Ri Siong Gum berada di posisi kedua dengan jumlah angkatan yang sama.
Tak hanya itu, dua lifter Tiongkok Hou Zhihui dan Jiang Huihua menempati unggulan ketiga dan keempat. Total angkatan keduanya yakni 200 kg. Sedangkan, lifter Merah Putih lainnya Yolanda Putri ada di peringkat 23.
Sementara itu, Eko Yuli Irawan yang moncer di Asian Games 2018 dengan raihan emas kelas 62 kg menjadi unggulan kelima di kelas 61 kg. Total angkatan Eko yang dimasukkan oleh tim pelatih yakni 300 kg. Selisih 12 lebih rendah dari peraih emas Olimpiade 2016 Rio Francisco Antonio Mosquera Valencia asal Kolombia dengan 312 kg.
”Saat ini fokus dulu mengembalikan angkatan. Bertahap jalani saja dulu. Yang penting masuk peringkat 8 besar dunia,” kata lifter asal Metro, Lampung itu. (han)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn