• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Lintas Serba-serbi
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Enam Calon Kades Petahana Kalah
    • Hujan Angin, Dua Rumah Tertimpa Pohon
    • Antisipasi Pemalsuan, Segera Berlakukan Smart KIR
    • Harus Memutar, Verboden ke Stasiun Dikeluhkan
    • Setahun 12 TKI Cilacap Meninggal Dunia
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • 3 detik Antara Hidup dan Mati
    • Lakalantas Didominasi Kalangan Milenial
    • Warga Sebrangi Sungai Untuk Makamkan Jenasah
    • Hati Ayam Bertuliskan Kode Bikin Geger
    • Tatto Ngaku Tidak Pakai Fasilitas Negara
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Didominasi Juara Tahun Lalu
    • Keluarga Jadi Inspirasi
    • Jumlah Peserta Cabor Pencak Silat SD Menurun
    • Malaysia vs Indonesia – Akhiri Tren Seri (AFF U-22)
    • Ingin Terus Berada di Futsal
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Pensiunan PNS Ditemukan Meninggal
    • Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Kamar Hotel
    • Mayat Pria Gegerkan Warga
    • ATM Diganjal, Saldo Rp 47 Juta Dikuras
    • Cilacap Dua Kali Diteror Bom Palsu
  • Lintas Serba-serbi
    • Warga Sebrangi Sungai Untuk Makamkan Jenasah
    • Hati Ayam Bertuliskan Kode Bikin Geger
    • Nenek 70 Tahun Jadi Idola Pemuda
    • Kembangkan Kreatifitas Anak Melalui Koko Olimpiade dan Sarapan Bersama.
    • Es Krim Bertabur Emas 24 Karat
  • Features
    • Sudah Dirias Siap Akad, Calon Suami Meninggal
    • Wanita Pemakan Sabun Hebokan IG
    • Anak Ingin Belikan Cincin Seharga Rp 16 Juta
    • Pria Sedekah Uang Segepok Usai Jumatan
    • Wakili Prancis Dalam Kontes Pohon Eropa
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn


Banyumas

Keluarga Sukendar, Bocah 14 Tahun Asal Ajibarang yang Seorang Diri Merawat Ayahnya Mulai Berkumpul

Radar Banyumas
Senin, 13 Maret 2017
Radar Banyumas
Senin, 13 Maret 2017

Keluarga Sukendar, Bocah 14 Tahun Asal Ajibarang yang Seorang Diri Merawat Ayahnya Mulai Berkumpul

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Keluarga Sukendar, Bocah 14 Tahun Asal Ajibarang yang Seorang Diri Merawat Ayahnya Mulai Berkumpul

Kerja di Jakarta, Rasmini Diizinkan Pulang

BANYUMAS- Mencuatnya kisah Sukendar (14) asal Grumbul Dukuh Pucung Desa Karangbawang Kecamatan Ajibarang memang menyentak. Sang kakak, Darmanto (18), pulang dari tempatnya belajar agama. Dia membantu adiknya untuk mengurus sang ayah, Arsim.

Ibu kandungnya, Rasmini (36) juga sudah pulang dari Jakarta untuk berkumpul kembali bersama, Minggu (12/3).

Rasmini menuturkan, sejak mendengar kisah anaknya ramai di masyarakat, dia meminta izin kepada majikan di Jakarta untuk pulang. Akhirnya izin diberikan. Dia berangkat dari Jakarta pada Sabtu (11/3) sore dan sampai di rumah, Minggu (12/3) pukul 03.00.

“Alhamdulillah dapat izin pulang dan bisa kembali kumpul dengan keluarga. Setiap bulan saya pulang. Tapi sekarang saya memutuskan untuk k berkumpul kembali dengan keluarga,”katanya.

Untuk penghasilan sebagai pengasuh anak di Jakarta, Rasmini mengaku digaji Rp 1,4 juta sebulan. Separuhnya dikirim ke rumah . Namun, tak sampai sebulan kiriman tersebut habis. Duit itu terserap untuk biaya makan, dan kebutuhan lain termasuk pulsa. .

“Saya ingin memilih di rumah untuk mengurus anak dan suami. Tapi ya bingung jika nanti tidak dapat pekerjaan,” kata Rasmini. Perempuan itu sudah bekerja di Jakarta sejak tiga tahun lalu. Dia juga mengaku telah mengajarkan Sukendar untuk memasak.

Terkait dengan respon masyarakat setelah kisah Sukendar diangkat di media cetak, televisi dan medsos, Rasmini sangat berterimakasih. Bantuan memang sudah banyak mengalir.

“Saya akan memanfaatkan bantuan tersebut. Saya juga ingin Sukendar kembali sekolah, termasuk juga Darmanto bisa kembali melanjutkan di Pondok Pesantren,”harapnya.

Darmanto (18) mengatakan, untuk sementara pulang dari Ponpes dan sudah mendapat izin. Namun, ia akan kembali lagi ke Ponpes untuk belajar. Fisik Darmanto memang tak senormal orang seusianya. Dia mengalami gangguan tinggi badan. Bagian kaki dan tangan serta jari tidak bisa menekuk. Gejala serupa juga dialami oleh Sukendar.

Sementara, Sukendar mengaku sudah terbiasa dengan kondisi yang dijalaninya. Walau mengeluhkan sakit yang dideritanya, Sukendar mengaku tetap semangat merawat ayahnya Arsim.

“Saya terkadang tidak berangkat sekolah karena ayah saya tidak bisa ditinggal. Sementara saya juga sering sakit-sakitan. Sehingga yang seharusnya saya sekolah SMP, saat ini masih kelas 4 SD karena sering bolos sekolah,”katanya.

Sukendar menuturkan, ayahnya memang saat ini tidak bisa beraktifitas dan hanya tidur di atas ranjang. Tapi, setengah tahun sebelumnya masih bisa dengan jalan menggunakan tongkat.

“Setiap hari saya menyiapkan makan untuk ayah saya. Mandi sendiri, mencuci baju bahkan masak juga sendiri,” katanya.

Ayah Sukendar, Arsim hanya mengatakan terimakasih dengan berbagai bantuan yang diterimanya. Bantuan mengalir mulai dari beras sebanyak 50 kg, sembako, makanan cepat saji, uang yang belum dihitung jumlah pastinya, dan bahan makanan lain sampai pakaian.

Pihak-pihak yang sudah memberikan bantuan seperti dicatat di buku antara lain dari Pemkab, polisi, TNI, Anggota DPR RI, Pemdes, RT/RW, warga sekitar, masyarakat umum, Karang Taruna, GSBR, Ayam Penyet Suroboyo dan pihak lain.

Koordinator warga Darsim mengatakan, setiap bantuan ditulis di buku. Sementara jumlahnya belum diketahui secara pasti karena warga yang memberikan bantuan uang tidak menuliskan di buku dan langsung diserahkan ke Arsim atau istrinya.

Hari ini Diperiksa Dokter

Di bagian lain, Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan mengatakan, hari ini kondisi Arsim yang mengalami lumpuh, Darmanto (18) serta Sukendar (14) yang mengalami gangguan pada tangan, kaki dan jari sulit menekuk ditambah tinggi badan yang tidak normal, akan diperiksa.

Minggu kemarin, Budhi berkunjung dan memeriksa sementara kondisi kesehatan keluarga tersebut. “Untuk lebih jelasnya akan diperiksa ke Rumah Sakit. Setelah diperiksa dan di-rongten akan diketahui hasilnya. Tinggi badan Sukendar dan Darmanto tidak normal. Untuk Darmanto saja umurnya sudah 18 tahun tingginya hanya 1 meter lebih sedikit,” jelas Budhi didampingi Kepala Desa Karangbawang Budi Supraptoro.

Menurut Budhi, kedua anak Arsim mengalami gangguan persendian. Sementara Arsim harus diperiksa lebih lanjut karena sebelum mengalami lumpuh ia terserang Cikungunya yang notabena tidak menyebabkan kelumpuhan. Namun, jika ada kelainan pada urat saraf dan persendian, bisa juga menyebabkan kelainan tersebut.

“Akan diperiksa lebih lanjut dan lingkungannya juga harus dibersihkan. MCKnya juga harus diperbaiki sampai kondisi rumahnya juga akan diperbaiki bersama-sama,”jelasnya.

Budhi mengatakan, akan menfasilitasi supaya Rasmini bisa bekerja di wilayah Karangbawang. “Agar bisa mengurus anak dan suaminya tanpa harus bekerja di Jakarta,” kata dia.

Sementara itu, anggota DPR RI dari Fraksi PKB Siti Mukaromah mengatakan, dengan kondisi Arsim yang mengalami sakit sudah lama seharusnya bisa tertangani sejak dulu. Dengan keberadaan RT/RW, Pemerintah Desa bisa menjadi corong untuk menyampaikan kondisi warganya.

“Hal ini menjadi evaluasi dan koreksi supaya kejadian Arsim ini tidak terjadi lagi di masyarakat. Semoga ini bisa ditanggapi dengan cepat dan arif oleh pemerintah,”jelasnya.

Selain itu, lanjut Siti Mukaromah, kondisi tersebut akan dibawa dalam rapat dengar pendapat di DPR RI bahwa masih banyak warga kurang mampu yang harus mendapat uluran tangan. Dan data dan fakta dari Pemerintah harus sesuai terkait data warga tidak mampu sehingga bisa terdeteksi dan tercover bantuan. (gus/dis)

TopikKemiskinanRumah Tak Layak huni Banyumas

Baca juga berita Lainnya:

Hujan Angin, Dua Rumah Tertimpa Pohon

Kamis, 21 Februari 2019 - 11:30
Lihat Berita

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Kamar Hotel

Rabu, 20 Februari 2019 - 09:54
Lihat Berita

23 SMK Ikuti Workshop Common Rail 2 KD

Senin, 18 Februari 2019 - 18:32
Lihat Berita

Akses Jalan di Desa Karangkemiri Dilebarkan

Senin, 18 Februari 2019 - 11:58
Lihat Berita

Rusak Parah, Jalur Sawangan Bahayakan Pengendara

Senin, 18 Februari 2019 - 10:58
Lihat Berita

Klenteng Boen Tek Bio Lepas 70 Pasang Merpati

Senin, 18 Februari 2019 - 09:58
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Rute Jalur KA ke Wonosobo Batal Lewat Bandara
    Purbalingga
    Selasa, 19 Februari 2019 - 08:00
  • Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Kamar Hotel
    Banyumas
    Rabu, 20 Februari 2019 - 09:54
  • Tiga Pemuda Cabuli Anak di Bawah Umur di Goa Lawa
    Insiden
    Senin, 18 Februari 2019 - 08:17
  • Kandang Terbakar, 6.000 Ayam Mati
    Insiden
    Jumat, 15 Februari 2019 - 09:18
  • Harga Ancur, Petani Buang Cabai di Tengah Jalan
    Banjarnegara
    Selasa, 19 Februari 2019 - 08:40
  • Enam Calon Kades Petahana Kalah
    Cilacap
    Kamis, 21 Februari 2019 - 12:07
  • Sudah Dirias Siap Akad, Calon Suami Meninggal
    Expresi
    Kamis, 21 Februari 2019 - 11:54
  • Hujan Angin, Dua Rumah Tertimpa Pohon
    Banyumas
    Kamis, 21 Februari 2019 - 11:30
  • Antisipasi Pemalsuan, Segera Berlakukan Smart KIR
    Cilacap
    Kamis, 21 Februari 2019 - 11:27
  • Harus Memutar, Verboden ke Stasiun Dikeluhkan
    Purwokerto
    Kamis, 21 Februari 2019 - 11:22
    • Index Berita
    • Jagat Gonjang Ganjing
    • Pemilu 2019
    • All Out Sport

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016 Radar Banyumas Network.

Buka Pendaftaran Polisi, Polres Banyumas Siap Terbuka
Pembersihan Material Longsor di Desa Tlaga Banyumas Dikebut