BANJARNEGARA – Untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, Kementerian Perdagangan RI memberikan bantuan 50 gerobak kepada para pedagang kaki lima (PKL). Bantuan secara simbolis diserahkan di Pendapa Dipayudha Adihraga, Kamis (31/10).
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Suhanto mengatakan bantuan ini merupakan fasilitasi kepada pelaku UKM. “Bantuannya sarana perdagangan berupa gerobag. Ini kita berikan kepada pedagang-pedagang kaki lima yang selama ini berjualan, tetapi belum memiliki peralatan yang baik,” kata dia.
Suhanto berharap pedagang yang menerima gerobak ini ditata dalam satu area. Sehingga menjadi pusat kuliner. “Kalau sudah menjadi pusat kuliner, banyak mencari makanan khas disitu tempatnya. Pedagang sendiri tidak harus keliling-keliling. Kalau sudah di pusat kuliner, kami yakin akan meningkatkan omzet pedagang maupun memudahkan masyarakat yang akan mencari makanan khas,” urainya.
Selain ditata dengan baik, dia juga meminta pedagang menjaga higienitas makanan yang dijual. “Dengan gerobag yang rapi, makanan di dalam kaca. Lalat tidak akan menclok, sehingga tingkat kebersihannya terjaga,” ungkapnya.
Dia mengatakan bantuan gerobag ini merupakan bagian kecil dari upaya mengentaskan ekonomi kerakyatan. Selain memberikan bantuan gerobag, kementerian juga merevitalisasi lebih dari 5.000 pasar. “Saat ini yang terbangun sudah 5.200 pasar. Sebagian ada di Banjarnegara,” paparnya. Revitalisasi pasar ini efeknya sangat besar. “Kesan yang pasar tradisional kumuh, kotor dan bau berubah menjadi pasar yang bersih dan tertata rapi. Kini pasar tradisional uga diubah namanya menjadi pasar rakyat.
Selain itu, juga ada standarisasi pasar dengan SNI pasar pakyat. “Lingkungan pasar kita perhatikan, tempat jualan, bongkar muat dan sirkulasi pembuangan sampah pasar diperhatikan. Dengan adanya revitalisasi pasar rakyat, harapannya tidak ditinggalkan oleh konsumen dan tidak kalah bersaing dengan pasar modern,” tukasnya.
Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin berharap para pedagang yang menerima dapat termotivasi untuk meningkatkan pendapatan mereka sehingga akan berdampak terhadap kondisi IPM di Banjrnegara yang salah satu indikatornya adalah pendapatan per kapita masyarakat.
“Rencananya bantuan gerobak ini akan dibagikan untuk PKL yang kondisi gerobaknya sudah tidak layak di beberapa lokasi di Banjarnegara,” ungkapnya.
Terkait pasar rakyat, Syamsudin mengatakan Kementerian Perdagangan di tahun 2019 telah membantu dana untuk revitalisasi pasar di Banjarnegara antara lain untuk Pasar Wage senilai Rp 750 juta, Pasar Tunggoro Rp 1,1 milyar, Pasar Purawasaba Rp 1 milyar. Revitalisasi pasar-pasar tersebut semuanya sudah selesai 100 persen. (drn/)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn