Keramik di Jalan Jenderal Soedirman Barat yang dikeluhkan licin akhirnya dibongkar. ADITYA/RADARMAS
PURBALINGGA – Belum genap satu tahun keramik trotoar di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman Barat dan Jalan MT Haryono akhirnya dibongkar, Rabu (31/10). Tidak tanggung tanggung penggantian keramik ini menelan dana sekitar Rp 830 juta.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Nugroho Priyo Pratomo mengatakan, pembongkaran dua trotoar dilakukan selama 45 hari kerja. “Masing-masing dengan anggaran Rp 228 juta untuk Jalan Jenderal Soedirman Barat, dan Rp 602 juta untuk Jalan MT Haryono,” jelasnya, Rabu (31/10).
Dijelaskannya, penggantian keramik dua ruas jalan ini menggunakan dana di APBD Perubahan 2018. Keramik trotoar di dua ruas jalan tersebut diganti menggunakan batu alam.
“Tidak lagi menggunakan keramik. Jenisnya sama dengan material yang digunakan merenovasi trotoar di depan Makodim 0702/Purbalingga,” tambahnya.
Diharapkan dengan pengantian keramik trotoar, masalah trotoar licin bisa teratasi. Menurutnya, penggantian keramik karena banyaknya masukan dari masyarakat setelah ada warga yang terpeleset.
Baca:
Jual Ke Horeka, Jatah Pangkalan Bakal Dipangkas
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Tongat mengatakan, perencanaan pembangunan trotoar sudah salah sejak awal. Hal itu mulai dari pemasangan keramik licin dan banyaknya bidang miring di depan rumah atau toko di sepanjang trotoar. Sehingga banyak menimbulkan korban pejalan kaki yang terpeleset hingga mengalami patah tulang.
“Pembongkaran keramik sudah tepat karena untuk mencegah timbulnya korban lagi. Karena itu kami (DPRD) menyetujui menganggarkan untuk perbaikan di APBD Perubahan,” katanya.
Seperti diketahui, trotoar di Jalan Jensoed Barat dan Jalan MT Haryono direvitalisasi tahun lalu. Namun belum genap setahun, keramik trotoar akhirnya dibongkar dan diganti dengan batu alam yang tidak licin. (tya/sus)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn