Klopp
MANCHESTER – Kapten Liverpool Jordan Henderson memang gagal membawa pulang penghargaan Personality of The Year yang digelar BBC. Hanya mampu finis runner-up di bawah Lewis Hamilton, sudah menjadi penghargaan terbesar untuk sang kapten. Namun pelatih dan timnya justru sukses di ajang bergengsi yang satu ini.
Setelah sempat menyabet penghargaan Pelatih Terbaik Tahun Ini di ajang lain, Jurgen Klopp kembali dinobatkan sebagai Coach of the Year, kali ini di ajang Sports Personality of The Year (SPOTY). Tidak hanya itu, tim yang diasuhnya juga diganjar dengan Team of the Year di acara tersebut.
“Tim saya pantas mendapatkan penghargaan ini. Mereka sudah tampil luar biasa (dalam beberapa musim terakhir ini). Kesuksesan Ini adalah perpaduan antara bakat, karakter, niat, dan kekuatan klub ini. Di balik semua itu, momen yang luar biasa adalah ketika kami menjadi juara,” kata Jurgen Klopp saat menerima penghargaan itu, yang dikutip FIN dari BBC Sport, Senin (21/12).
Dalam kesempatan tersebut, pria kelahiran Stuttgard, Jerman itu, menyampaikan keinginan terbesarnya saat ini. Dapat merayakan kesuksesan tim bersama para pendukung The Reds, adalah sesuatu yang ingin ia bagikan bersama seluruh pecinta Liverpool. Kendati demikian, dirinya sadar jika situasi saat ini, tidak lah mendukung baginya untuk melakukan selebrasi secara besar-besaran.
“Jika sudah diizinkan, Kami ingin mengadakan pesta besar (untuk merayakan kesuksesan ini). Sampai itu terwujud, kami mungkin bisa mempersembahkan (kejuaran, penghargaan lainnya), kita lihat saja nanti. Kami sudah tidak lagi sabar bertemu para pendukung kami lagi. Bisa memenangkan penghargaan ini di Manchester, menambah manisnya pencapaian ini,” sambung Klopp.
Jurgen Klopp dan Liverpool pertama kali bertemu di musim 2015. Tiga musim berselang, eks pelatih Borussia Dortmund itu mempersembahkan trofi Liga Champions untuk The Reds. Ia dan timnya kembali membuat headline, ketika didapuk sebagai juara Premier League 2019/2020, mengakhiri 30 tahun penantian.
Liverpool di bawah arahan Jurgen Klopp, mencatatkan sejarah penting dalam histori Premier League. Dengan keunggulan 18 poin atas lawan terdekatnya, Manchester City, menorehkan salah satu kampanye paling berkesan dalam sejarah Liga Premier. Hanya Pep Guardiola dan Manchester City-nya di musim 2017/18, yang mampu menyamai pencapaian itu di era modern ini.(ruf/gw/fin)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn