MENGGUNUNG : Volume sampah di TPSA Banyuurip sudah menggunung sejak beberapa tahun lalu. (ISTIMEWA)
MAGELANG – Anggota DPRD Kota Magelang, HIR Jatmiko merasa prihatin karena prediksinya soal wilayah ini bakal mengalami darurat sampah akhirnya terjadi.
Satu-satunya tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) yang dimiliki Pemkot Magelang di Banyuurip, Tegalrejo, kini hanya tersisa satu sel saja.
“Yang pertama kami menyayangkan. Yang kedua kami prihatin, karena DPRD sebenarnya sudah mengingatkan supaya tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) segera difungsikan tahun 2022. Nyatanya tahun depan baru bisa dipakai,” kata Jatmiko.
Anggota Komisi C tersebut memprediksi, kondisi tersisa satu sel hanya cukup untuk beberapa bulan ke depan. Padahal, pembangunan TPST Bojong Jurangombo Selatan, baru tuntas tahun 2022 dan kemungkinan difungsikan mulai awal 2023.
“Artinya ada beberapa bulan yang kita sendiri tidak tahu mau dibawa ke mana berton-ton sampah itu,” ujarnya.
Meski demikian, ia optimis persoalan ini bisa diatasi. Salah satunya dengan menerapkan strategi sanitary landfill. Strategi tersebut setelah sampah dibuang ke TPSA, maka di sana akan dilakukan pengurugan tanah.
“Setiap hari harus dicari tanah urug. Baru bisa dipakai lagi. Walaupun tingginya menggunung, tapi dengan metode sanitary landfill ini nyaris tidak berpotensi longsor,” tandasnya.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn