• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Husein Ajak Bupati Tetangga Kerjasama Razia Rapid Test Antigen, Diputuskan 5 Lokasi Razia Serentak
    • Puluhan Santri di Majenang Sembuh
    • Remaja 15 Tahun Asal Tambak Gasak Uang Tetangga di Bawah Kasur Sebesar Rp 2,5 Juta
    • Perbatasan Banyumas Dijaga Ketat Per Hari Ini, Ini Lokasi yang Disebut Bupati
    • Kebijakan Keluar Masuk Banyumas Bawa Hasil Rapid Antigen Dilatarbelakangi Tak Ada Perubahan Meski Sudah PPKM
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Sempat Tertutup Material Longsor, Kini Jalan Raya Bruno-Kepil Wonosobo Kembali Normal
    • Pegiat Literasi: Game Online Ganggu Kepribadian, Termasuk Berkata Kasar Saat Bermain
    • Seleksi Guru Penggerak Angkatan Ke-3 Dibuka
    • 34 Korban Penumpang Sriwijaya Air SJ182 Teridentifikasi, Ini Daftar Nama-namanya
    • Pagi Tadi, Banjir Bandang di Gunung Mas Bogor, 474 Jiwa Mengungsi
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Musorkab KONI Banyumas Digelar Maret Mendatang
    • Leicester v Chelsea: Satu Guru
    • Selamat Datang Brivio
    • Bilbao Juara, Messi Diusir Wasit
    • Klopp dan Ole Kecewa
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Remaja 15 Tahun Asal Tambak Gasak Uang Tetangga di Bawah Kasur Sebesar Rp 2,5 Juta
    • Truk Bermuatan Salak 3 Ton Terguling di Kejobong
    • Sempat Tertutup Material Longsor, Kini Jalan Raya Bruno-Kepil Wonosobo Kembali Normal
    • Sudah Diperingatkan, Tetap Digelar, Hajatan dengan Organ Tunggal Dibubarkan Paksa di Purbalingga
    • Hilang Kendali, Angkudes “Nyungsep” Saluran Irigasi di Ketenger Baturraden
  • Features
    • UMP Resmi Buka Prodi Akuakultur
    • Curug Pitu Sigaluh Banjarnegara Tawarkan Wisata Keluarga dan Adrenalin
    • Tamr Estate Sajikan Hunian Serasa Liburan, Natural Living with Harmoni
    • Parcel Balon untuk Ucapan Seremonial
    • Minta Seekor Kambing dan Ayam, Syarat Potong Rambut Gembel Zara
  • Intermezo
    • Mobil Mewah Hana Hanifah Tepis Dibelikan Gadun
    • Bebas, Vanessa Angel Segera Realisasikan Nazar, Tambah Anak
    • Nagita Slavina Tidak Mau Dimadu, Nagita: Kalau Mau, Aku Mundur
    • Pemeran Mak Lampir Meninggal Karena Covid-19
    • Nikita Mirzani Donasikan Rp200 Juta Korban Bencana Alam
  • Lintas Serba-serbi
    • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    • Kisah Calon Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Asal Purwokerto, Tidak Jadi Berangkat Karena Reaktif
    • Sarah Jadi ‘Korban’ Sriwijaya Air karena KTP Dipinjam
    • Hari Sabar Suharno, Warga Ajibarang yang Paranoid Covid-19, Rumah Ditutup Seng, Pasang CCTV Untuk Pantau Tamu
    • Emak-Emak di Medan Rusak Lima Lokasi Judi hingga Hancur Lebur, Langsung Viral
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

  • 13 Shares
Gowes

Kunjungi Pabrik SRAM di Taichung Satu Bulan Produksi 170 Ribu Fork

Radar Banyumas
Selasa, 22 Oktober 2019
Radar Banyumas
Selasa, 22 Oktober 2019

Kunjungi Pabrik SRAM di Taichung Satu Bulan Produksi 170 Ribu Fork

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Kunjungi Pabrik SRAM di Taichung Satu Bulan Produksi 170 Ribu Fork

Pabrik komponen sepeda sekaligus pabrik produk technology. Begitulah kira-kira kesan setelah mengunjungi pabrik assembly SRAM di Taichung, Taiwan. Membuat takjub, bahwa butuh begitu besar investasi dan upaya hanya untuk menambah kenikmatan orang untuk bersepeda!

Perusahaan komponen kondang asal Amerika Serikat itu memang punya sejumlah fasilitas luar biasa di sana. Walau berpusat di Chicago, tapi produksinya hampir semua dilakukan di Taiwan. Sudah sejak 1997 SRAM membangun berbagai pabrik di negeri produsen sepeda dan komponennya itu.

Total, ada lebih dari 40 ribu SKU dalam barisan produk SRAM. Baik di bawah merek SRAM, maupun merek-merek di bawahnya seperti ZIPP, RockShox, Quarq, Truvativ, Avid, dan Sachs. “Lebih dari 95 persennya diproduksi di Taiwan,” ungkap Elbert Cho, OE sales manager SRAM untuk wilayah Asia.

Elbert Cho memang jadi pemandu rombongan Wdnsdy Bike saat mengunjungi pabrik assembly SRAM, di kawasan Taichung. Kunjungan dilakukan di tengah-tengah berlangsungnya Taichung Bike Week 2019, pameran produsen sepeda tahunan di kota itu.

Pabrik yang dikunjungi ini hanyalah satu dari total empat fasilitas yang dimiliki SRAM di Taichung. Pabrik assembly ini merupakan tempat produksi akhir sebelum produk-produk SRAM disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.

Selain itu, ada dua pabrik “internal process,” yang memproduksi komponen-komponen sebelum dirakit di pabrik assembly. Misalnya barang-barang yang terbuat dari karbon, plastik, atau bahan metal lain.

Tidak ketinggalan satu design center yang terletak di tengah kota Taichung. “Total ada 2.100 pekerja SRAM di Taiwan. Dari jumlah itu, sekitar 1.600 orang bekerja di pabrik,” terang Elbert Cho. “Kalau secara global, SRAM memiliki 3.800 karyawan,” tambahnya.

Sebelum memulai tur ke dalam pabrik, kami berpose dulu di depan ruang penerimaan tamu. Penting, karena di dindingnya tertulis angka penting. Yaitu target omzet yang harus dicapai dari barang-barang yang diproduksi di sana. Angkanya menakjubkan, yaitu 26,8 miliar dollar Taiwan. Itu kira-kira Rp 13,4 triliun!

Untuk mencapai angka itu, tentu harus menghasilkan produk-produk yang inovatif dengan produktivitas tinggi. Ruang pertama yang kami lihat adalah “ruang perang.” Papan-papan bertuliskan data ada di sekeliling ruangan, lalu sejumlah manager tampak berdiskusi membahas satu per satu data yang ada di papan.

Menurut Cho, ini seperti ruang strategi perang. Mereka membahas hal-hal apa saja yang harus diawasi, ditingkatkan, dan lain sebagainya. Berbagai filsafat produksi gaya Jepang juga terpasang di dinding-dindingnya, seperti “Kaizen” (terus meningkat secara bertahap).

Karena sifatnya rahasia, kami tidak boleh memotret segala proses produksinya. Tapi kami ditunjukkan hampir semua ruangan produksi. Salah satu yang sedang sibuk-sibuknya adalah area produksi fork (garpu depan) merek RockShox.

Hanya ada empat line produksi, tapi dengan begitu cepat menghasilkan fork jadi. Menurut Cho, bulan Oktober ini adalah bulan rekor. SRAM memproduksi hingga 170 ribu fork hanya di bulan Oktober ini!

Untuk memastikan produktivitas, SRAM menghitung kecepatan produksi sampai hitungan detik. Sekarang, dengan kombinasi kerja mesin dan manusia, satu fork bisa dituntaskan dalam waktu 29 detik. Tidak lama lalu, satu fork membutuhkan waktu 32 detik. Jadi, SRAM berhasil menemukan cara supaya proses produksinya menjadi lebih cepat tiga detik!

“Menurut perhitungan terbaik, seharusnya satu fork bisa selesai dalam waktu 18 detik. Tapi karena melibatkan manusia, harus ada toleransinya,” kata Elbert Cho, yang sudah 15 tahun bekerja di SRAM.

Bagian paling canggih dan sekarang menghasilkan produk yang happening adalah di bagian elektronik. Yaitu di tempat produksi komponen grupset SRAM Red atau Force eTap AXS yang menggunakan teknologi wireless.

Rasanya tidak seperti berada di pabrik komponen sepeda. Rasanya lebih mirip ke pabrik perusahaan elektronik high tech. Bagaimana setiap bagian kecil komponen dibuat, diuji, dan akhirnya masuk dus untuk didistribusikan ke seluruh dunia.

Lewat Red dan Force eTap AXS, SRAM sepertinya memang mencoba “melompati” para pesaing di arena grupset. Menggunakan teknologi wireless, berkomposisi 12-speed, dan bisa kompatibel untuk berbagai konfigurasi dan kebutuhan. Mulai dari road sampai MTB (dan semua di tengah-tengahnya).

Kabarnya, SRAM sedang menyiapkan lagi grupset satu tingkat di bawah Force. Untuk menjaring pasar yang lebih luas lagi. Elbert Cho tidak mau menjelaskan seperti apa, tapi mungkin baru akan beredar di pasaran sekitar setahun lagi.

Di dalam pabrik SRAM itu, kami juga melihat fasilitas pembuatan sproket, wheelset, serta rem. Lalu ada “pabrik mini” di dalam pabrik itu. Berupa rangkaian mesin di dalam sebuah kotak transparan 2 x 3 meter. Di dalam pabrik mini itulah sebuah bottom bracket (BB) bisa dituntaskan dari start sampai finis. Hanya perlu satu orang di luar untuk mengawasi segala prosesnya!

Menakjubkan, betapa sebuah “kotak” berukuran 2 x 3 meter bisa menghasilkan begitu banyak bottom bracket yang digunakan orang dari Amerika, Eropa, sampai Indonesia.

Menurut Elbert Cho, dari seluruh produk yang dibuat oleh SRAM, Amerika dan Eropa sama-sama menyerap hingga 40 persen. Lalu 20 persennya untuk bagian dunia lain, termasuk Asia (Australia dan Selandia Baru dimasukkan di sini).

Keluar dari pabrik SRAM itu, saya pun berpikir. Semua penghobi harus benar-benar mengapresiasi sepeda yang mereka tunggangi. Karena ada begitu banyak investasi, teknologi, dan kerja keras yang dicurahkan untuk menghasilkan semua komponen yang mereka gunakan. Termasuk komponen-komponen terkecil.

Saya jadi ingat salah satu tulisan “Azrulminati” yang kami pasang di dalam toilet di Wdnsdy Café di Surabaya Townsquare. Bunyinya: “Mengendarai sepeda hanya jarak pendek berarti tidak menghargai kerja keras dan sekolah para desainer dan produsen, yang banting tulang memeras otak membuat sepeda lebih cepat dan lebih lincah menanjak.”

Intinya harus selalu ditegaskan: Kita harus respect terhadap sepeda yang kita tunggangi. Ini bukan tunggangan main-main, ini bukan hobi main-main! (azrul ananda)

TopikSepeda Gowes Internasional Olahraga

Baca juga berita Lainnya:

Kreativitas Tak Boleh Mati, Bupati Banyumas Apresiasi Radar Banyumas Fun Peleton

Kamis, 14 Januari 2021 - 13:11
Lihat Berita

Radar Banyumas Fun Peloton 500K – 71 Peserta Berhasil Melampaui 500 Km

Selasa, 5 Januari 2021 - 09:09
Lihat Berita

H-1 Radar Banyumas Fun Peloton 500K – Panas Saling Salip di Kategori Wanita

Rabu, 30 Desember 2020 - 19:02
Lihat Berita

Dua Hari Lagi Radar Banyumas Fun Peloton 500K Ditutup

Selasa, 29 Desember 2020 - 18:38
Lihat Berita

Tiap Peserta Mulai Bikin Psy War Jarak, Tembus 1.252KM

Senin, 28 Desember 2020 - 16:23
Lihat Berita

Makin Ketat Dikategori Wanita – Radar Banyumas Fun Peloton 500K

Minggu, 27 Desember 2020 - 17:11
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    Lintas Serba-serbi
    Senin, 18 Januari 2021 - 13:12
  • Keluar dan Masuk Banyumas Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Antigen
    Banyumas
    Selasa, 19 Januari 2021 - 13:49
  • Bandara JBS Purbalingga Ditarget Beroperasi Tahun Ini, Runway 30 x 1.600 Meter Selesai 100 Persen
    Purbalingga
    Selasa, 19 Januari 2021 - 10:11
  • Target Vaksinasi 95 Persen, Bupati Husein Pertimbangkan Sanksi Bagi yang Menolak
    Purwokerto
    Jumat, 15 Januari 2021 - 14:16
  • Raffi Ahmad Minta Maaf ke Rakyat Indonesia
    Intermezo
    Jumat, 15 Januari 2021 - 10:59
  • Husein Ajak Bupati Tetangga Kerjasama Razia Rapid Test Antigen, Diputuskan 5 Lokasi Razia Serentak
    Banyumas
    Rabu, 20 Januari 2021 - 10:16
  • Puluhan Santri di Majenang Sembuh
    Cilacap
    Rabu, 20 Januari 2021 - 10:03
  • Remaja 15 Tahun Asal Tambak Gasak Uang Tetangga di Bawah Kasur Sebesar Rp 2,5 Juta
    Banyumas
    Rabu, 20 Januari 2021 - 09:59
  • Perbatasan Banyumas Dijaga Ketat Per Hari Ini, Ini Lokasi yang Disebut Bupati
    Banyumas
    Rabu, 20 Januari 2021 - 09:47
  • Kebijakan Keluar Masuk Banyumas Bawa Hasil Rapid Antigen Dilatarbelakangi Tak Ada Perubahan Meski Sudah PPKM
    Banyumas
    Rabu, 20 Januari 2021 - 09:33
    • Index Berita
    • Kecelakaan
    • Longsor
    • Obyek Wisata
    • Majenang
    • Bencana Alam
    • Pemkab Banyumas
    • Pencurian
    • Vaksin virus Covid-19 Sinovac
    • Tambak

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

WNI di Malaysia Perkosa Tiga Kakak Beradik
Puluhan WNI Dideportasi dari Malaysia