Matchday kedua fase grup Liga Europa 2019/20 telah selesai digelar. Menariknya, ada beberapa hasil kejutan yang terjadi di pekan kedua tersebut salah satunnya yang didapat oleh dua tim asal Inggris Manchester United dan Arsenal.
Ya, pada laga kedua babak penyisihan grup itu, Manchester United harus pasrah berbagi poin usai bermain imbang 0-0 atas AZ Alkmaar. Sedangkan Arsenal justru meraih kemenangan telak 4-0 saat menjamu Standard Liege.
Pada pertandingan yang berlangsung di di Cars Jeans Stadium, Kamis (3/10) malam WIB, pelatih Man United, Ole Gunnar Solskjaer menurunkan tim dengan bermaterikan mayoritas pemain lapis kedua. Tak ayal dalam laga tersebut, Red Devils -julukan Man United- main kurang ‘mengigit’ dan jarang menciptakan ancaman ke gawang lawan.
Tercatat, Marcus Rashford dan kawan-kawan hanya melepaskan enam tembakan dan tak ada yang mengarah ke gawang. Sebaliknya, AZ mencatatkan 12 tembakan, empat di antaranya on target.
Tak ayal, David de Gea kerap melakukan penyelematan gemilang atas ancaman-ancaman yang diberikan oleh AZ. De Gea sendiri total melakukan empat kali penyelamatan sepanjang pertandingan. Bahkan, ia terpilih menjadi pemain terbaik alias man of the match pada laga tersebut.
Meski meraih hasil imbang, dan tak mampu membuat perlawanan terhadap AZ, Solskjaer nampak tak khawatir. Bahkan, Solskjaer tetap memuji penampilan anak asuhnya dalam laga tersebut. Dan menurutnya, hasil imbang yang membuat mereka meraih satu poin tak terlalu buruk bagi timnya.
“Ini (AZ) adalah tim yang baru saja mengalahkan Feyenoord 3-0 di kandang lawan. Kami sendiri pernah ke Feyenoord, jadi ini adalah performa bagus dan satu poin yang bagus melawan tim bagus di lapangan yang sangat sulit,” ungkap Solskjaer kepada MUTV.
“Kalau Anda dapat hasil imbang di kandang lawan dan menang di kandang sendiri, Anda akan baik-baik saja. Tentu kami akan ke Belgrade untuk merebut kemenangan. Itu akan menempatkan kami di posisi bagus,” tambahnya.
Dengan hasil ini, Man United kini mengumpulkan empat poin dari dua pertandingan. Mereka menempati posisi kedua klasemen Grup L dengan jumlah poin sama dengan Partizan Belgrade.
Hasil imbang, Man United menghadapi AZ Alkmaar membuat mantan pemain Setan merah, Michael Owen geram. Bahkan, ia menyebut tim Man United sebagai yang terburuk dalam kurun waku beberapa tahun terakhir.
“Ini seharusnya menjadi tim Manchester United yang terburuk dalam berdekade-dekade terakhir, benar bukan? Sejak sebelum Sir Alex Ferguson mengambil alih,” tutur Owen kepada BT Sport.
“Ini sudah terjadi selama beberapa tahun. Mungkin selama lima, enam, tujuh, delapan tahun. Anda berpikir bahwa ini tidak akan menjadi lebih buruk namun kenyataannya sudah [lebih buruk],” tambahnya.
Tak segan-segan, Owen juga mengkritik Solskjaer. Menurutnya, sang pelatih Setan Merah itu tealh membuat tim Man United melemah. Bahkan, ia juga menyayangkan keputusan Solskjaer yang membuang Lukaku, Herrera, Matteo Darmain, Alexis Sanchez dam Chris Smalling.
“Poinnya yang ingin saya katakan adalah dengan berbagai ara, Ole Gunnar Solskjaer secara sadar telah membuat timnya melemah. Menyingkirkan orang seperti Lukaku, Herrera, [Matteo] Darmian, Sanchez, Smalling,” ujarnya.
“Dia tahu bisa mengembangkan timnya dengan pemain-pemain itu, tapi saya rasa dia berpikir bahwa anda harus mengambil beberapa langkah mundur untuk maju ke depan,” tambah Owen.(gie/fin)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn