DILANGGAR : Larangan menginjak taman dan rumput di area dalam alun-alun masih dilanggar. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA – Masa pekerjaan revitalisasi alun-alun Purbalingga sudah selesai pada 12 Desember lalu. Namun, pihak rekanan masih terus melakukan pengawasan. Salah satunya mengawasi kondisi rumput baru.
Cara yang dilakukan dengan memasang rambu larangan menginjak rumput sampai tahun baru. Namun, larangan tersebut masih banyak yang melanggar.
“Saya prihatin, masih saja ada yang tidak memahami rambu larangan. Jelas saya langsung tegur, Karena rumput masih belum kuat, mudah rusak sebab masih semingguan,” kata perwakilan rekanan pelaksana, Thomas Sukmawan, Rabu (18/12).
Thomas menyadari, lapangan alun-alun Purbalingga merupakan area publik. Bahkan kini rangkaian acara HUT Purbalingga dan Tahun baru sedang berlangsung.
Namun dia berharap, tanpa pita pembatas larangan, masyarakat pengunjung sudah paham. “Harus ikut menjaga, karena ini milik bersama. Jadi akan dinikmati bersama,” ujarnya.
Menurut Thomas, nantinya lingkungan alun-alun akan terlihat hijau dan nyaman. “Rumput masih menghampar. Ada juga taman di beberapa titik serta tempat bersantai pengunjung. Paving warna berpola yang membuat penampilan alun-alun berubah lebih menarik,” tambahnya.
Revitalisasi alun-alun Purbalingga menggunakan anggaran dari APBD perubahan 2019. Pagu proyek sekitar Rp 1 miliar. Untuk pekerjaan revitalisasi meliputi penggantian paving di sisi sebelah utara, serta penggantian tiang bendera. “Paving yang baru ada motifnya. Sehingga akan lebih enak dipandang,” katanya.
Dikatakan, pihaknya akan terus melakukan monitoring selama masa pemeliharaan. “Kami juga diingatkan untuk tetap memonitor hasil pekerjaan revitalisasi, karena masih dalam masa pemeliharaan. Namun harapannya tidak ada kerusakan yang berarti karena ulah manusia. Kalau alam misalnya genangan air hujan, masih bisa dimaklumi,” ungkapnya. (amr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn