LENGGER LANANG: Pico Prasetyo menceritakan pengalamannya menjadi mentor kelas tari online. FIJRI/RADARMAS
“Saya menggunakan bahasa Indonesia ketika zoom kelas tari. Komunikasi dibantu Mas Rianto, menterjemahkan ke peserta dari Singapura dan Jerman,” tutur Pico.
Dikatakan Pico, Rianto merupakan lengger lanang asal Banyumas yang menjadi penggagas berdirinya Rumah Lengger. Dalam kelas online, Rianto juga berperan besar.
Pico menceritakan, selama berlangsungnya kelas tari online tidak ada kendala. Pertanyaan dari peserta seputar gerakan dan hitungan tari, hal yang telah dikuasainya.
“Kelas tari online Rumah Lengger yang pertama dan kedua, peserta dari mancanegara lebih banyak dari kelas saya,” beber laki-laki yang manggung sebagai lengger sejak kelas 2 SMP.
Menurutnya, antusias orang luar negeri pada seni dan budaya Banyumas menjadi bukti berharganya lengger sebagai kekayaan daerah. Sehingga layak untuk dilestarikan serta ada regenerasi, agar lengger tetap eksis dan mendunia.
“Dari kelas tari online menjadi kesempatan kita saling berbagi ilmu dan pengalaman tentang seni budaya,” imbuh Pico.
Ditambahkan, Rumah Lengger membuka kelas tari online yang keempat. Di tengah gempuran modernisasi zaman, kelas tari online Rumah Lengger menjadi agenda rutin. Diresmikan pada akhir 2020 lalu, kiprah Rumah Lengger sudah tidak diragukan lagi. (*)
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn