MOSKOW-Ekspektasi Maurizio Sarri atas eksperimen Sarriball semakin besar. Ketika kehilangan Chiellini di sisi tengah pertahanan, Sarri mulai berani menjajal trio Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt dan Merih Demiral di sejumlah pertandingan. Sarri juga memilih Cuadrado ke pertahanan untuk menjadi bek kiri, meski akhirnya harus diberi skorsing pekan lalu. Nah, Mister 33 –julukan Sarri– kembali ditantang agar bereksperimen dengan komposisi Sarriball-nya.
Apalagi, Juve punya misi lolos babak 16 besar secepat mungkin. Tantangan tersebut adalah memasang Bernardeschi di belakang duet Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo. Trisula itu dijajal pada matchday keempat grup D Liga Champions melawan Locomotiv Moskow di Turin , dini hari nanti (LIVE SCTV Pukul 00.55 WIB).
Bek muda Juve Matthijs de Ligt dipastikan tidak masuk dalam skuat utama akibat pergelangan kakinya yang terkilir. Kandidat untuk menggantikan pemain Belanda itu adalah Daniele Rugani dan Merih Demiral. Sementara dua pilar lainnya, Emre Can dan Mario Mandzukic tidak dimasukkan dalam daftar reguler laga UEFA tersebut.
Di satu sisi, Bernardeschi melakoni perannya dengan bagus ketika dipercaya sebagai trequartista. Sementara itu, Dybala juga tidak asing dengan peran trequartista. Musim lalu dia sebelas kali memerankannya. Enam gol plus empat assist menjadi raihannya. La Joya –julukan Dybala– juga merasa tidak masalah dengan kolaborasinya bersama Ronaldo. ’’Makin lama, di antara kami, sudah muncul chemistry,’’ ucap Dybala kepada Sky Sport Italia.
Dia mencontohkan kerja samanya dengan Ronaldo. ’’Sebelum gol terjadi, kami pun melakukan sentuhan satu bola lebih banyak. Itu yang bisa menguntungkan kami,’’ ungkapnya.
Meski begitu, gelandang Juve mengingatkan rekan seklubnya bahwa tensi pada dini hari nanti WIB lebih besar. Mire, sapaan akrab Pjanic, menganggap era Sarri dengan minimal 150 kali sentuhan bola menjadi pembeda dengan era Massimiliano Allegri. ’’Tapi, alangkah baiknya jika kami menuntaskan sentuhan bola tersebut dengan gol,’’ ujar Pjanic dikutip situs resmi klub.
Setelah bermain imbang melawan Atletico Madrid, kedua raksasa di grup D sama-sama mengumpulkan tujuh poin di puncak klasemen. Keduanya dipastikan lolos ke babak berikutnya lewat kemenangan pekan ini.
Sementara, Lokomotiv Moscow berada di urutan ketiga di grup ini, hanya menempatkan posisinya di jalur Liga Europa. Sebagai tuan rumah, Loco-sebutan Locomotiv- menghadapi tiga pertandingan tanpa kemenangan.
Juventus berusaha membalikkan kondisi ini kepada tim tamu yang tidak pernah menang dalam empat laga tandang terakhirnya. Saat menghadapi Atletico, Juve hampir mengubah itu saat unggul 2-0 di kandang Atletico, namun Si Nyonya Tua harus puas dengan hasil imbang 2-2.
Apalagi Bianconeri datang dengan tenang. Mereka meraih dua kemenangan beruntun di Liga Champions. Meski di sisi lain, mereka mengalami sedikit kesulitan dalam beberapa pekan terakhir. Juve tetap tak terkalahkan di bawah kepemimpinan Sarri. Di Serie A, mereka telah memenangkan sembilan dari 10 pertandingan terakhir secara keseluruhan.
Kendati demikian, lini depan Si Nyonya Tua tidak terlalu tajam. Dari tiga kemenangan dalam empat laga tandang, Dybala dan kolega hanya mencetak satu gol saja. Sementara, Lokomotiv telah kebobolan dua gol dalam dua pertandingan Liga Champions terakhir. (fin/tgr)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn