BANJARNEGARA – Pergerakan tanah di Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa masih terus terjadi. Seperti yang terjadi pada Rabu (9/12) malam, terjadi pergerakan tanah yang mengarah ke permukiman warga. Sehingga warga mengungsi karena takut tertimpa rumah yang kondisinya miring.
Kaur Keuangan Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa Nirdiyanto mengatakan pada malam Kamis terjadi pergerakan tanah yang mengarah ke permukiman warga yang sebelumnya terancam pergerakan tanah.
“Tadi malam ada gerakan lagi yang di bawah, yang sebelumnya terancam. Jadi warga mengungsi karena ada pergerakan tanah yang mengarah ke permukiman,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Kamis (10/12). Dia menyebut akibat pergerakan tanah pada malam hari ini ada 26 KK atau 115 yang mengungsi.
Dia menyebut sebelum kejadian pergerakan tanah pada Rabu (9/12) malam, ada 36 KK atau 112 jiwa. Warga mengungsi di tujuh titik pengungsian, banyak diantaranya mengungsi di Balai Desa.
“Kita arahkan di balai desa. Karena listrik mati, sehingga menggunakan penerangan dari genset,” jelasnya. Dikatakan kebutuhan yang mendesak saat ini yaitu perlengkapan seperti tidur matras dan selimut.
“Untuk sembako masih lumayan cukup,” ungkapnya.
Dikatakan sampai saat ini ada enam unit rumah yang dibongkar. Rumah dibongkar karena rusak berat dan membahayakan jika dihuni. Sebab kondisinya miring, terjadi keretakan pada pondasi, dinding dan lantai. Rumah dibongkar untuk diambil material yang masih bisa digunakan kembali.
“Dengan kejadian malam Kamis, ada longsor dan tanah bergerak. Sehingga enam rumah ini yang rusak berat harus dievakuasi. Kondisi penghuninya mengungsi,” jelasnya. Sedangkan dua orang ibu hamil dievakuasi ke Karangkobar yang lebih dekat dengan fasilitas kesehatan. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn