• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga
    • Empat Desa di Cipari Minta Puskesmas Baru
    • Terdakwa Mutilasi Watuagung Keberatan Dihukum Mati
    • Sehari, Kawanan Pencuri Satroni Dua Rumah di Majenang
    • 120 KA Melintas di Purwokerto Selama Libur Natal dan Tahun Baru
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Nadiem akan Hapus Ujian Nasional
    • Warga Australia Protes Asap Kebakaran
    • Daftar Calon Walikota, Gibran Disoal
    • Dua Anggota Banser Depok Dipersekusi, Disebut Kafir
    • Samsung Berkolaborasi dengan OkeShop
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Inter VS Barcelona-Laga Hidup Mati
    • Indonesia Siap Buat Sejarah
    • Abraham Jadi Andalan Chelsea
    • Andreescu Atlet Top Kanada Tahun Ini
    • Jokowi ke Peselancar Filipina: Salam Hormat dari Indonesia
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Terdakwa Mutilasi Watuagung Keberatan Dihukum Mati
    • Dua Anggota Banser Depok Dipersekusi, Disebut Kafir
    • Cemburu, Suami Tebas Wajah dan Leher Istri
    • Dinilai Kerap Goda Siswi, Kepsek Didemo
    • Mayat Membusuk di Klaten, Ternyata Ayah Dibunuh Anak Kandungnya
  • Features
    • Samsung Berkolaborasi dengan OkeShop
    • Cantiknya Cokelat di Denok Cake Purwokerto
    • Mercedes Benz Luncurkan Mobil SUV Rakitan Bogor
    • Pesta Tahujn Baru “Night in Wonderland” di Aston Imperium Purwokerto
    • Hari Ini Indonesia Education Expo 2019 Dibuka
  • Intermezo
    • Raihaanun Sabet Piala Citra
    • Pamela Bowie Dilamar di Jewel Changi Airport
    • Heboh Prank Bunuh Diri, Ternyata Aida Saskia Dilarikan ke RS
    • Anya Dwinov Siap Ganti Status 2020
    • Ariel Tatum Dituding Jadi Simpanan Om-Om
  • Lintas Serba-serbi
    • Bawa Heroin Bocah 5 Tahun Merasa Superhero
    • Sudah Dikubur Dua Hari, Pria di Tuban Pulang Dalam Kondisi Sehat
    • Beredar Foto Penampakan Elang Sebesar Tubuh Manusia Dewasa
    • Terbakar, 70 Persen Bodi Stoomwals Hangus
    • Tak Diberi Tempat Duduk, Penumpang MRT Lepas Celana Dalam
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

Purbalingga

Mengenal Santi Setyaningsih, Gadis Asal Purbalingga Penulis Buku Aku Bangga Menjadi Tuna Rungu

Radar Banyumas
Sabtu, 13 Mei 2017
Radar Banyumas
Sabtu, 13 Mei 2017

Mengenal Santi Setyaningsih, Gadis Asal Purbalingga Penulis Buku Aku Bangga Menjadi Tuna Rungu

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Mengenal Santi Setyaningsih, Gadis Asal Purbalingga Penulis Buku Aku Bangga Menjadi Tuna Rungu

Curhatannya Menjadi Buku Motivasi Bagi Disabilitas
Ingin Disabilitas Tidak Minder

Kekurangan kerapkali menjadi penghambat untuk maju dan berkembang, bahkan sering menjadi alasan seseorang untuk menutup diri. Namun hal itu tidak ada dalam kamus kehidupan Santi Setyaningsih SSos, gadis penyandang keterbatasan diri (disabilitas) indera pendengaran. Bahkan dari tulisan curhat di blog, akhirnya menjadi tulisan yang dilirik penerbit buku Aku Bangga Menjadi Tuna Rungu.

BERPRESTASI : Santi yang murah senyum dan bangga bisa berkarya nyata untuk orang lain dengan segala keterbatasan.

AMARULLAH NURCAHYO, Purbalingga

Gadis kelahiran Purbalingga, 8 Mei 1991 ini mengalami masalah pada indera pendengaran sejak usia 4 tahun. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk memulihkan pendengaran Santi, namun saat itu belum ada hasil optimal.

Sejak saat itu, komunikasi Santi kerap terhambat. Santi mengalami masalah berbahasa. Sehingga Santi menjadi gagap untuk bicara karena tidak dapat menyerap kata dan kalimat dengan sempurna.

Namun anak pasangan Suryono dan Siti Satinah ini tetap menempuh pendidikan di sekolah reguler. Yakni di SDN I Nangkod, SMPN 2 Kejobong, dan Madrasah Aliyah Ngeri (MAN) dengan mulus tanpa mau menggunakan alat bantu pendengaran. Walaupun kedua orangtuanya sudah menyediakan.

Gadis berparas cantik ini hanya berupaya keras dengan belajar menangkap gerakan mimik bibir lawan bicaranya. Termasuk ketika berada di kelas, Santi mencoba terus konsentrasi pada wajah guru agar bisa melihat gerakan bibir guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran.

Padahal Santi belum pernah belajar pengetahuan ilmu komunikasi untuk orang penderita tunarungu. “Ini risiko saya yang tidak mau menggunakan alat bantu pendengaran, saya harus belajar mencermati gerakan bibir lawan bicara. Itupun tidak sempurna, karena banyak gerakan bibir yang tidak bisa dicermati. Saya sering salah pengertian,” ungkap Santi.

Usai menyelesaikan pendidikan di bangku pendidikan menengah, dia melanjutkan kuliah di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto jurusan Sosiologi Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Saat kuliah inilah, dia sadar pentingnya alat pendengaran. Maka dia memutuskan menggunakan alat bantu dengar. “Kuliah semester satu saya masih bertahan tidak menggunakan alat bantu, hasilnya nilai indek prestasi saya jeblok. Akhirnya saya sadar, harus mengakui kekurangan dalam diri saya. Hingga akhirnya mulai berani menggunakan alat bantu pendengaran hingga sekarang,” tambahnya.

Di tengah keterbatasannya, sejak duduk di bangku SMP, Santi sangat hobi menulis. Bahkan sepulang sekolah, dia terus mengasah kemampuannya menulis di buku kecil catatan harian. Meski sebenarnya masih ada rasa minder, akhirnya dia menulis di blog.

Kegemaran menulis terus didalami saat menjadi mahasiswa. Dunia menulis terus digeluti. Namun dia mengaku kesulitan menata per kalimat agar bisa dibaca dan dipahami dengan baik, karena minimnya perbendaharaan kata.

Tapi hal itu tidak membuat Santi menyerah, dia terus semangat agar tulisan artikel berjudul Aku Bangga Menjadi Tunarungu bisa tertuang dalam bentuk tulisan. Artikel ini menceritakan pengalaman hidupnya serta suka dan duka menjadi seorang difabel. Tujuannya untuk memotivasi agar tidak merasa tergantung dengan orang lain karena keterbatasan diri.

Hingga berjalan beberapa waktu, pengalaman 14 tahun melewati perjalanan kehidupan dan berinteraksi dengan orang normal dituangkan dalam bukunya Aku Bangga Menjadi Tunarungu. Buku ini adalah karya pertama Santi, berisi sepenggal kisah Santi berjuang mendapatkan pendidikan seperti halnya wanita dan orang normal lainnya.

Setelah satu tahun lebih melewati proses editing berulang-ulang. Santi mengunggah artikelnya ke sebuah blog www.menulisbuku.com. Di sinilah artikel Santi dilirik sejumlah penerbit untuk dicetak menjadi buku. Salah satunya penerbit Creative Hous Dreams and Action (DNA) dari Dompet Dhuafa Purwokerto, yang berhasil menerbitkan buku Aku Bangga Menjadi Tunarungu pada tahun 2015 sebagai buku motivasi.

Melalui buku ini, Santi mengajak semua untuk peduli pada mereka yang memiliki keterbatasan. Santi pun ingin menebar inspirasi bagi keluarga penyandang difabel agar berani menempuh kehidupan normal bagi keluarganya yang memiliki keterbatasan.

Dari hasil penjualan bukunya, gadis yang menjadi Internal Communication di Komunitas Historia Indonesia ini mendedikasikannya untuk membantu kaum yang memiliki alat bantu dengar. “Biasanya akibat kekurangannya tersebut akan membawa dampak, yaitu terhambatnya perkembangan kemampuan berbahasa,” ungkap Santi.

Untuk itu, Santi memiliki impian agar semua teman yang mengalami kemunduran pendengaran bisa melakukan hal-hal yang mungkin tidak semua orang normal bisa melakukan. (*/sus)

Topik Purbalingga Sosok

Baca juga berita Lainnya:

Grand Perwira Gemuruh, Hunian Bersubsidi dan Berkualitas Uang Muka Minimal Rp 3 Juta

Rabu, 11 Desember 2019 - 10:40
Lihat Berita

Partisipasi Pemilih Difabel Masih Rendah

Selasa, 10 Desember 2019 - 18:30
Lihat Berita

Hujan Deras, Rumah di Pengadegan Tertimpa Pohon

Selasa, 10 Desember 2019 - 15:26
Lihat Berita

PKL di Depan RSUD Purbalingga Bikin Kumuh

Selasa, 10 Desember 2019 - 14:00
Lihat Berita

Belum Resmi Dibuka, Jembatan Merah Tegalpingen – Pepedan Dilintasi

Selasa, 10 Desember 2019 - 12:10
Lihat Berita

Terminal Bobotsari Direvitalisasi Bakal Direvitalisasi Total

Jumat, 6 Desember 2019 - 14:33
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Jabatan Kapolresta Banyumas Diserahterimakan
    Purwokerto
    Kamis, 5 Desember 2019 - 10:11
  • Banyumas Miliki Sirkuit Motorcross Baru
    Purwokerto
    Jumat, 6 Desember 2019 - 17:00
  • Pengemudi Sedan Dibawah Umur Tabrak Satu Mobil dan Tiga Motor di Purbalingga
    Insiden
    Kamis, 5 Desember 2019 - 09:00
  • Perceraian di Cilacap Tertinggi di Jateng
    Cilacap
    Kamis, 5 Desember 2019 - 15:40
  • Sebar Foto Bugil Pacar, Pemuda di Cilacap Ditangkap Polisi
    Cilacap
    Selasa, 10 Desember 2019 - 06:57
  • Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga
    Cilacap
    Rabu, 11 Desember 2019 - 19:20
  • Empat Desa di Cipari Minta Puskesmas Baru
    Cilacap
    Rabu, 11 Desember 2019 - 18:39
  • Nadiem akan Hapus Ujian Nasional
    Pendidikan
    Rabu, 11 Desember 2019 - 17:05
  • Raihaanun Sabet Piala Citra
    Intermezo
    Rabu, 11 Desember 2019 - 16:30
  • Warga Australia Protes Asap Kebakaran
    Internasional
    Rabu, 11 Desember 2019 - 16:19
    • Index Berita
    • Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

Puluhan LPJU di Kota Purbalingga Mati
Siswa Enam MI di Purbalingga Harus Digabung Saat Pelaksanaan USBN