SEMANGAT : Tri Joko Susilo yang akrab disapa Pak Joko saat bersiap mengantar koran ke pelanggan koran tiap pagi sampai siang. AMARULLAH/RADARMAS
Saat ini keberadaan koran atau surat kabar bersaing ketat dengan kemajuan zaman. Koran tidak hilang karena masih banyak pembaca setia meski digempur media online dan internet.
Tri Joko Susilo salah satu penjual koran asal Kecamatan Bojongsari yang bertahan selama puluhan tahun.
Bagaimana lika-liku berjualan koran sejak tahun 80-an sampai tahun 2022 ini?
Membawa keranjang dari kain yang biasa untuk mengangkut barang, seorang pria terlihat di salah satu agen koran di Jalan Letkol Isdiman Purbalingga. Berperawakan sedang dan berkacamata, berjalan menuju ruangan agen koran itu.
Dialah Tri Joko Susilo, bapak dua anak yang sejak tahun 1987 sampai sekarang masih eksis melayani pelanggan dan pembaca setia. Diakui pria 60 tahunan itu, saat masa kejayaan koran, ia masih bisa meraup omzet penjualan sampai Rp 150 ribu sehari. Saat ini turun menjadi Rp 40 ribu per hari.
Namun bukan patah semangat, tekadnya tetap bulat untuk menghidupi keluarga. Bagi dirinya, berjualan koran bukan untuk mencari kekayaan, namun menyambung kebutuhan hidup sehari-hari.
“Alhamdulillah, dari koran juga saya bisa menyekolahkan anak sampai menjadi perawat dan saat ini bekerja di RSUD dr Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Saat ini berjualan koran sebagai penyambung kebutuhan,” ungkap pria murah senyum ini yang mengalami keliling dengan sepeda pada jamannya.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn