BANYUMAS – Selain menjadi Gunung tertinggi di Jawa Tengah, Gunung Slamet juga menjadi tempat saksi sejarah perjuangan kemerdekaan.
Adanya perlawanan pejuang pada masa awal kemerdekaan membuat para pejuang melakukan perjalanan dan pendakian hingga ke lereng selatan Gunung Slamet.
Untuk menyusun kekuatan dan pertahanan yang kemudian diperingati melalui Hari Pahlawan pada 10 November tahun 1977, dengan dilakukannya pembangunan tugu Soerono di Gunung Slamet yang secara geografis berada diwilayah Baturraden, Banyumas.
“Tugu ini dibangun sebagai simbol semangat perjuangan oleh kelompok penghayatan sejarah perjuangan, sebagai tonggak perjuangan penghargaan dan ikrar janji untuk meneruskan semangat juang dari pelaku perjuangan, karena pada masanya, Banyumas merupakan salah satu pusat perjuangan kemerdekaan NKRI,” kata Irma, Ketua Panitia Pendakian Bersama dan Pemugaran Tugu Soerono dari Radenpala kepada Radarbanyumas.co.id, Senin (8/11)?
Tugu Soerono diresmikan oleh Mayor Jendral Soerono, yang kala itu juga menjabat sebagai Ketua Dewan Harian Nasional 45 (DHN’45), hadir bersama beliau beberapa jajaran Pengurus DHN dan beberapa DHD antara lain DHD’45 Banyumas, Cilacap, Pekalongan, penggiat alam Jakarta, Penggiat Penghayat Sejarah Perjuangan, serta komunitas pecinta alam di wilayah Banyumas dan masyarakat sekitar Gunung Slamet.
Pada hari Kamis, 10 November tahun 1977 pukul 10.00 WIB, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional kala itu.
Terletak di arah selatan kawah Gunung Slamet yang secara geografis masuk kedalam wilayah Baturraden Banyumas.
“Dan ini menjadi ikon Banyumas tertinggi yang berada di puncak Gunung Slamet yang wajib kita jaga, pelihara dan lestarikan,” tambahnya.
Tugu Soerono sendiri berbentuk pondasi batu berundak dengan puncak patok persegi dan sisi samping ada prasasti marmer yang ditandatangani oleh Jendral Soerono sendiri. (win)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn