LATIHAN: Any Anggorowati bersama anaknya berlatih lagu Ragam Pustaka Indonesia. ISTIMEWA
Suatu kehormatan bagi Warastuti Any Anggorowati ditunjuk oleh Ketua Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) Nirwan Ahmad Arsuka. Any, sapaannya, didaulat untuk menciptakan lagu.
Tentu bukan sekadar lagu. Hasil karya pendiri Taman Baca Masyarakat (TBM) Griya Baca Jendela Literasi Tanah Air (Jelita) Sumpiuh ini, untuk mengiringi pameran di Istanbul Bienal, Turki pada September mendatang. Pameran bertajuk Perombakan Sejarah Seni dan Kebudayaan: Gua Seni Purba sebagai Warisan Dunia.
Tidak ingin membuat kecewa PBI, ibu dua anak ini langsung merangkai kata menjadi lirik lagu. Berbekal mengikuti kisah perjalanan teman-teman penggerak literasi di PBI.
“Inspirasi dari teman-teman hebat penggerak literasi di seluruh Indonesia. Saya tuangkan dalam lirik lagu,” cerita pustakawan honorer SDN I Banjarpanepen, Senin (15/2).
Kisah bermula ketika akhir 2020, Dewan Kurator Istanbul Bienal, Turki mengundang PBI untuk berpartisipasi. PBI diharapkan bisa memamerkan prakarsa masyarakat awam Indonesia.
Prakarsa yang berjejaring dan bergerak mandiri berbagi buku dan aneka pengetahuan. Bahan yang bakal dipamerkan diantaranya berupa buku, komik dan lagu yang dihasilkan relawan PBI.
Selain itu, replika berbagai wahana bergerak yang digunakan relawan. Seperti saka pustaka, onthel pustaka, kuda pustaka, noken pustaka, perahu pustaka dan pedati pustaka.
“Satu hari selesai membuat lirik. Lalu, aransemen lagu bersama suami dan anak-anak. Rengeng-rengeng bersama. Awalnya hanya menggunakan gitar,” kata Any.
Setelah lagu disetorkan ke PBI. Ternyata, masih ada masukan agar musik lebih beragam untuk menunjukan keistimewaan Indonesia.
Akhirnya, bersama suami Tri Hartono dan anak pertama Esa Pandu Al Anhar. Satu keluarga ini kompak mengaransemen menggunakan organ. Sebagai penyanyi, anak keduanya Nada Anzila.
“Lagu yang berjudul Ragam Pustaka Indonesia sudah disetujui PBI. Diperkenalkan ke penjuru nusantara untuk dihafalkan. Rencananya, lagu akan dikirim ke Turki untuk diubah menjadi bahasa Turki oleh mahasiswa di sana,” imbuh pencipta mars literasi Indonesia ini.
Tidak hanya lagu, tulisan Any dalam sebuah buku juga bakal ada di pameran. Tulisan yang berisi kisah mendirikan Griya Baca Jelita dan mempertahankan untuk terus hidup, adalah juara lomba menulis di PBI. Bersama 20 tulisan terbaik lainnya dibukukan.
Any mengaku terharu, bisa mendapatkan kesempatan untuk menggaungkan nama Indonesia lewat lagu ciptaannya di kancah internasional di pameran yang rencananya dihelat pada 11 September hingga 14 November mendatang.
“PBI juga meminta Lagu Ragam Pustaka Indonesia dalam bentuk video,” pungkas Any. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn