Oleh : dr M Fadhol Romdhoni MSi
Dosen S1 Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Sebagai hamba Allah, manusia harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Allah telah memberikan banyak nikmat kepada manusia, salah satunya tubuh yang sehat sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya.
Tubuh manusia sejatinya merupakan fisik yang lemah sehingga membutuhkan waktu istirahat supaya senantiasa dalam kondisi sehat.
Tubuh manusia juga memiliki “hak” untuk “istirahat” dari segala aktifitas sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Ditinjau dari jenis aktivitasnya, gerakan pada tubuh manusia dalam digolongkan menjadi 2 yaitu gerak yang disadari (volunteer) dan gerak yang otomatis (involunteer).
Gerakan volunteer diantara aktifitas tangan, kaki, kepala, dan beberapa organ yang mampu dikendalikan dengan sadar. Organ-organ tersebut mudah dikondisikan dalam mode istirahat yaitu cukup dengan tidak menggunakannya untuk beraktifitas.
Selanjutnya, salah satu organ involunteer adalah saluran pencernaan dimana kita tidak bisa secara sadar “memerintah” untuk menjadi mode “istirahat”.
Puasa merupakan cara jitu untuk membuat pencernaan dalam mode “istirahat”. Di wilayah Indonesia, umumnya puasa berlangsung 14 jam.
Setelah mengkonsumsi makanan ketika sahur, maka selama 2 jam selanjutnya makanan akan dicerna dan lambung akan kosong.
Kekosongan lambung terjadi selama sekitar 12 jam hingga waktu berbuka tiba. Selama tidak makanan yang masuk, maka itulah saatnya pencernaan masuk dalam mode “istirahat”.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn