• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Di Perbatasan Banyumas, Bupati: Mau Masuk dan Menginap ke Purwokerto Harus Non Reaktif
    • 28 Tahun Jalan Rusak Belum Diperbaiki di Kampung Laut, Penanganan Tertunda Karena Refocusing Anggaran
    • Kawasan Tertib Lalulintas di Purbalingga Diperluas, Direncanakan Tambah Jalan MT Haryono
    • Mobil Plat Luar Banyumas Distop Semua, Mr Lee dari Korea Ikuti Rapid, Sebut Langkah Bagus
    • Razia Rapid Antigen, Bupati Pimpin Sendiri, Warga Merasa Keberatan
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Listyo Tinggal Dilantik
    • Pamer ‘Manuk’ Usai Nonton Film, Pelaku Langsung Ditangkap
    • Harapan Indonesia Kepada Joe Biden
    • Aceh dan Sumut Siaga
    • Badai Belum Usai, Terpaan Berat Awal Tahun, BNPB: Bencana Hidrometeorologi Masih Mengintai
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Madrid Dipermalukan 10 Pemain Tim Divisi 3
    • Tak Akan Kecewakan Red Bull
    • Napoli Kurang Beruntung, Juventus Bawa Pulang Trofi Supercoppa Italiana
    • Neymar-Mbappe Bakal Sulit Cari Klub
    • Kematangan The Foxes, Kalahkah Chelsea 2-0
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Pamer ‘Manuk’ Usai Nonton Film, Pelaku Langsung Ditangkap
    • RS Ananda Purwokerto Disomasi Anggota Polisi, Istrinya Sempat Positif, Pelayanan Disebut Tidak Profesional Saat Kritis
    • Eks Kepala BIG dan Pejabat LAPAN Masuk Bui
    • Misteri SOS di Pulau Laki
    • Sebar Video Syur Mantan Kekasih, Divonis 1 Tahun 8 Bulan di PN Banyumas
  • Features
    • Kisah Kusir Delman Wisata yang Mangkal di Alun-alun Banyumas, Jaya Dizamannya, Tergusur Kuda Besi, Hanya Andong Sore Hari
    • Cerita Dibalik Desain Memukau yang Membalut Inovasi Epik Samsung Galaxy S21 Series 5G
    • UMP Resmi Buka Prodi Akuakultur
    • Curug Pitu Sigaluh Banjarnegara Tawarkan Wisata Keluarga dan Adrenalin
    • Tamr Estate Sajikan Hunian Serasa Liburan, Natural Living with Harmoni
  • Intermezo
    • Polisi Setop Kasus Pesta Raffi Ahmad
    • Gisella Anastasia Isolasi Mandiri
    • Belum Juga Rampung, Fans Leslar Minta Mega Mini Series Leslar Kulepas Dengan Ikhlas Diperpanjang Episodenya
    • Nindy Ayunda Gugat Cerai
    • Maria Vania Amuk Netizen, Kerap Tampil Seksi Orangtuanya Tanggung Dosa
  • Lintas Serba-serbi
    • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    • Kisah Calon Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Asal Purwokerto, Tidak Jadi Berangkat Karena Reaktif
    • Sarah Jadi ‘Korban’ Sriwijaya Air karena KTP Dipinjam
    • Hari Sabar Suharno, Warga Ajibarang yang Paranoid Covid-19, Rumah Ditutup Seng, Pasang CCTV Untuk Pantau Tamu
    • Emak-Emak di Medan Rusak Lima Lokasi Judi hingga Hancur Lebur, Langsung Viral
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

  • 10 Shares
Kebumen

MTA Kebumen Berharap Diselesaiakan Secara Adil

Radar Banyumas
Sabtu, 27 Oktober 2018
Radar Banyumas
Sabtu, 27 Oktober 2018

MTA Kebumen Berharap Diselesaiakan Secara Adil

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: MTA Kebumen Berharap Diselesaiakan Secara Adil

Warisin SE MM
Humas MTA Perwakilan Kebumen

Soal Tragedi Kemujan

KEBUMEN- Majelis Tafsir Al Quran (MTA) berharap persoalan yang terjadi di Desa Kemujan dapat diselesaikan secara adil. Penolakan warga ,tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab setiap warga negara berhak menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing masing.

Hal ini ditegaskan oleh Humas MTA Perwakilan Kebumen Warisin SE MM. Saat ditemui di rumahnya RT 3 RW 5 Desa Kutosari Kebumen, dia sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut.

Bahkan Warisi mengaku hingga kini tidak mengetahui apa alasan yang pasti, warga menolak MTA. “Kami siap instropeksi dan berbenah jika memang kami meresahkan. Namun hal apa yang membuat warga sampai resah?,” ujarnya, Jumat (26/10).

Dia menjelaskan, selama ini kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Ibadah MTA di Desa Kemujan, hanya pengajian biasa. Itu pun dilaksanakan setiap Kamis sekitar pukul 16.00 hingga 17.30 WIB. Pengajian dilaksanakan hanya menggunakan pengeras suara ruangan.

“Kalau rutinan hanya seperti itu, lantas apa yang membuat warga resah,” kata Warisin yang kini juga menjabat sebagai Lurah Selang itu. Pihaknya yang telah masuk MTA sejak 2012 silam menjelaskan, MTA mempunyai legal formal di Indonesia.

Dengan demikian maka warga MTA mempunyai hak untuk menjalankan peribadatan maupun pengajian.

“Kami mempunyai hak yang sama, namun mengapa kami disuruh berhenti. Sementara ini soal keyakinan, dimana setiap umat beragama akan menjalankan peribadatan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Kami berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara adil. Jika kami dipaksa menghentikan pengajian apa itu adil,” paparnya.

Menurut dia, awalnya MTA seringh melaksanakan pengajian di Desa Adiluhur Kecamatan Adimulyo. Itu dilaksanakan dengan menumpang di rumah warga. Setelah sekian lama, MTA berusaha agar dapat mempunyai rumah.

Ini dilaksanakan agar tidak lagi menumpang di rumah warga saat pengajian. Kebetulan di Desa Kemujan ada rumah yang dijual. Untuk itu MTA membelinya. Ini dilaksanakan semata-mata untuk tempat atau rumah ibadah. “Sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 44 tahun 1978 menyatakan untuk urusan pengajian, yang diperlukan adalah pemberitahuan bukan ijin. Kami juga melaksanakan pemberitahuan tersebut kepada RT setempat,” ungkapnya.

Menurut dia, setiap kali ada pertemuan, pihak MTA diminta untuk menghentikan sementara waktu proses kegiatan di rumah ibadah. Alasannya agar kemelut di Kemujan dapat reda. Hal itu menurut dia aneh. Sebab MTA hanya melaksanakan pengajian.

MTA melakukan hal yang benar baik itu menurut aturan agama maupun pemerintah. Untuk itu Warisin berpendapat adanya penolakan mungkin disebabkan karena warga belum tahu apa itu MTA. “Kami berharap tokoh ulama turut serta menyelesaikan persoalan ini. Sebab baik kami maupun warga yang menolak adalah umat beragama yang pasti juga mempunyai tokoh ulama,” jelasnya.

Dengan adanya penyelesaikan yang adil, maka tidak ada lagi pihak yang terzalim. Meski MTA merupakan minoritas, bukan bearti salah. Sebab kebenaran tidak diukur oleh jumlah minoritas ataupun mayoritas. “Apa adil jika kami disuruh berhenti. Sementara kami tidak mengetahui apa kesalahan kami. Setiap pertemuan kami merasa selalu dipojokkan dengan berbagai tudingan,” tegasnya.

Disinggung mengenai adanya surat dari Camat Adimulyo yang meminta MTA untuk menghentikan proses ibadah, Warisin menegaskan, seharusnya Keputusan Camat tidak silang pendapat dengan struktural yang lebih tinggi. Kemenkumham saja telah mengesahkan kegiatan MTA, masa Camat akan menghentikan. “Setelah aksi penolakan dilaksanakan, kami tetap melaksanakan kegiatan sebagaimana biasa,” kata dia.

Adanya penolakan MTA juga disayangkan oleh salah satu Jajaran Ketua Forum Umat Islam Mundir Hasan SPd. Pihaknya menilai hal itu dipicu oleh tidak lagi aktifnya komunikasi masif antara ulama. Untuk itu komunikasi, silaturahmi antara ulama sangat penting untuk diaktifkan kembali.

Setiap aliran mempunyai pemahaman sendiri-sendiri. Saat terjadi perbedaan hal itu akan dibahas oleh para ulama yang mempunyai standar keilmuan, sehingga tidak asal pokoke. Jika komunikasi antar ulama tidak lancar, dapat berakibatnya miskomunikasi pada umat. Sekecil apapun perbedaan jika terjadi miskomunikasi dapat menjadi gesekan yang besar. “Ini karena ulama tidak saling berkomunikasi dan tidak membahas perbedaan satu sama lain. Akibatnya umatlah yang justru melakukan komunikasi antar umat. Miskomunikasi pun terjadi dan berakibat fatal. Untuk itu pemukan agama dalam hal ini adalah ulama atau MUI harus turut serta andil menyelesaikan persoalan tersebut,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo melaksanakan aksi menolak terhadap MTA, Kamis (25/10). Aksi dilaksanakan dengan membawa banyak poster berisikan barbagai tulisan penolakan

Warga yang hampir berang mencoba merangsek blokade petugas, sembari melaksanakan orasi. Beruntung tidak terjadi tindak anarkis. Sekitar pukul 16.00 WIB, pertemuan perwakilan warga dan perwakilan MTA bubar tanpa adanya titik temu dari kemelut persoalan tersebut. (mam)

Topik Kebumen

Baca juga berita Lainnya:

Pengelola Wisata Keluhkan Dampak PPKM

Rabu, 20 Januari 2021 - 14:05
Lihat Berita

Lampu Perkotaan Kebumen Akan Diganti Solar Cell

Rabu, 20 Januari 2021 - 13:56
Lihat Berita

Ribuan Hexymer dan Ratusan Botol Miras Dimusnahkan di Kebumen

Selasa, 19 Januari 2021 - 14:17
Lihat Berita

Penanganan Longsor Pejagoan Kebumen Tunggu Kajian LIPI

Selasa, 19 Januari 2021 - 14:14
Lihat Berita

Jalan Tembus Banjarnegara – Kebumen Diterangi Lampu Panel Solar Cell

Selasa, 19 Januari 2021 - 10:28
Lihat Berita

Kisah Jenazah Korban Sriwijaya Air Asal Kabupaten Kebumen Teridentifikasi, Dijemput ke Jakarta

Senin, 18 Januari 2021 - 14:49
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    Lintas Serba-serbi
    Senin, 18 Januari 2021 - 13:12
  • Keluar dan Masuk Banyumas Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Antigen
    Banyumas
    Selasa, 19 Januari 2021 - 13:49
  • Bandara JBS Purbalingga Ditarget Beroperasi Tahun Ini, Runway 30 x 1.600 Meter Selesai 100 Persen
    Purbalingga
    Selasa, 19 Januari 2021 - 10:11
  • Jalan Tembus Banjarnegara – Kebumen Diterangi Lampu Panel Solar Cell
    Banjarnegara
    Selasa, 19 Januari 2021 - 10:28
  • Pembangunan SPBU Jeruklegi Tuai Polemik, Warga Mengaku Tidak Ada Sosialisasi
    Cilacap
    Senin, 18 Januari 2021 - 14:30
  • Di Perbatasan Banyumas, Bupati: Mau Masuk dan Menginap ke Purwokerto Harus Non Reaktif
    Banyumas
    Jumat, 22 Januari 2021 - 11:12
  • Listyo Tinggal Dilantik
    Nasional
    Jumat, 22 Januari 2021 - 11:05
  • Pamer ‘Manuk’ Usai Nonton Film, Pelaku Langsung Ditangkap
    Insiden
    Jumat, 22 Januari 2021 - 11:04
  • Polisi Setop Kasus Pesta Raffi Ahmad
    Intermezo
    Jumat, 22 Januari 2021 - 11:01
  • Harapan Indonesia Kepada Joe Biden
    Internasional
    Jumat, 22 Januari 2021 - 11:00
    • Index Berita
    • Jalan Rusak
    • Bencana Alam
    • Pemkab Banyumas
    • Bupati Banyumas
    • Tanah Bergerak
    • Pemkab Cilacap
    • Polres Purbalingga
    • Rawan Bencana
    • Juventus

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

Kebumen Sabet Dua Juara APN Tingkat Jawa Tengah
Hanya Komisi A DPRD Kabupaten Kebumen Usulkan Raperda Inisiatif