MELIMPAH: Stok minyak goreng kemasan di Pasar Manis Purwokerto stabil dengan harga non subsidi. (LAELY/RADARMAS)
PURWOKERTO – Pemerintah tidak lagi menerapkan harga subsidi pada minyak goreng (migor) kemasan. Saat ini harga migor kemasan sudah kembali normal.
Untuk itu, pemkab Banyumas melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas sudah menghentikan operasi pasar migor kemasan.
Sub Koordinator Informasi dan Promosi Dagang Bidang Perdagangan Dinperindag Kabupaten Banyumas Didik Haridik Nasaro Godiarsi mengatakan, operasi pasar migor kemasan dihentikan sesuai surat edaran.
“Berlaku untuk semua migor kemasan, dari sederhana sampai premium,” katanya.
Untuk harga migor kemasan non subsidi beragam. Tergantung dari masing-masing produsen dan distributor. Rata-rata Rp 23 ribu per liter. Didik menjamin stoknya aman sampai Lebaran Idul Fitri.
Sementara itu, saat ini sedang direncanakan untuk operasi pasar migor curah. Namun belum bisa dipastikan waktunya.
Saat ini harga migor curah menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 15 ribu per kilogram (kg). Didik menuturkan, pelaksanaan operasi pasar migor curah melihat situasi dan kondisi dahulu di lapangan.
“Ada usulan untuk operasi pasar migor curah, tapi masih dalam pembahasan,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan dari stok dan harga, jika stok kurang dan permintaan banyak maka akan dilakukan operasi pasar migor curah. (ely)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn