Petugas menunjukkan hal test.
KEBUMEN – Maraknya gejala demam dan nyeri persendian di wilayah Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen beberapa minggu lalu. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen menyatakan wabah tersebut bukan Chikungunya maupun KLB. Hal itu usai dilakukan assessment sekaligus intervensi penyebab wabah yang menyerang warga.
Adanya informasi dan dugaan wabah Chikhungunya tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen menerjunkan Team Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) kelapangan untuk membenarkan diagnose kasus yang diduga Chikungunya, Jumat (10/1 ) pagi. Survei dan assesment itu didimpin langsung oleh Kepala Dinkes Kebumen dr Budi Satrio, dan Kepala Puskesmas Sempor I, dr Toto beserta staf, dan analis laboratorium dari Puskesmas Gombong 2 (Semondo).
“Kami terjunkan tim Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk melakukan tes yang diduga Chikungunya ini agar segera reda.” kata Kepala Dinkes Kebumen, dr Budi Satrio usai kunjungan.
Budi Satrio, mengungkapkan berdasarkan data laporan mingguan puskesmas tidak ada kenaikan kasus, pihaknya mengapresiasi informasi kenaikan kasus dari masyarakat awam adanya dugaaan wabah tersebut. Budi mengatakan panas, demam menjadi gejala utama yang diikuti dengan nyeri seluruh badan, mual, muntah, dan nada yang ruam merah.
Faktor risiko kesakitan ini adalah daya tahan tubuh yang menurun, misalnya karena kelelahan, hujan-hujanan, ditambah dengan pancaroba atau awal musim hujan seperti saat ini. Penyakit ini banyak terjadi pada pemukiman yang padat seperti desa Jatinegara. Lebih lanjut dari hasil warga ada yang menderita Campak, tetapi tetap saja dikatakan Chikungunya. Hasil sampling tes darah dengan menggunakan rapid test, tidak satupun positip Chikungunya. Sehingga diduga merupakan Common cold atau Spotted fever. (Fur)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn