
MAKIN SEPI: Suasana Museum Jensud sebelum ditutup karena pandemi. Meski ada kelonggaran dalam PPKM mikro ini, tingkat kunjungan masih dinilai minim. DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS
PURWOKERTO– Masa pandemi covid-19 sangat terasa dampaknya di dunia pariwisata. Apalagi saat ini diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang semakin membuat kunjungan di tempat wisata menurun.
Sementara itu, untuk pendapatan asli daerah (PAD) pariwisata tahun ditarget Rp 15,6 miliar. Mencakup semuanya, termasuk tempat wisata dan dari GOR Satria Purwokerto.
Menurut Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani, angka tersebut cukup tinggi. Di mana kondisinya masih pamdemi.

“Itu ketinggian, harus ada revisi target PAD pariwisata,” ujarnya.
Asis mengatakan, pernyataan tersebut melihat kondisi di lapangan. Dengan patokan kunjungan di Lokawisata Baturraden. Pada Sabtu (27/2) dan Minggu (28/2) kemarin, menurun sekira 80 persen.

Biasanya kunjungan di akhir pekan lebih dari seribu orang. Pada Sabtu (27/2) hanya 332 orang. Dan Minggu (28/2) sebanyak 800 orang. “Sangat terasa penurunannya,” katanya.
Apalagi keputusan Presiden, bahwa tahun ini tidak ada cuti bersama saat Hari Raya Idul Fitri. Untuk mencegah bepergian ke luar kota. Otomatis berdampak juga pada kunjungan ke tempat wisata di Banyumas.
Selain menurunnya pengunjung di tempat wisata, keberatan lainnya menurut Asis karena beberapa kegiatan di kalender even, tidak diadakan. Sebab belum diperbolehkan mengumpulkan masa.
“Tahun kemarin 2,5 bulan sebelum pandemi, PAD sudah mencapai Rp 1,9 miliar, sekarang berat kalau kondisinya masih seperti ini,” pungkasnya. (ely)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn