PEMBERSIHAN PUING : Pekerja saat membersihkan puing-puing kebakaran Asrama IBS MTs Negeri 1 Kebumen (sebelumnya ditulis MAN 1 Kebumen). IMAM/EKSPRES
KEBUMEN-Asrama Islamic Boarding School (IBS) MTs Negeri 1 Kebumen yang mengalami kebakaran hebat pada Rabu (2/10) pagi kini mulai mendapatkan penanganan. Selain itu, adanya musibah kebakaran tersebut juga tidak menggangu proses belajar mengajar di MTs tersebut.
Pembersihan asrama dari puing-puing kebakaran langsung dilaksanakan sehari setelah kejadian. Hingga Jumat (4/10) pembersihan terkait sisa-sisa kebakaran masih terus dilakukan. Adapun para siswa yang semula tinggal di asrama kini menempati satu ruangan yang dikhususkan untuk relokasi.
Wakil Kepala MTs Negeri 1 Kebumen yang juga merupakan Pengarah Teknis Asrama IBS MTs Negeri 1 Kebumen Salim Wazdy SAg MPd menyampaikan proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Para siswa dapat mengikuti pelajaran tanpa terganggu. “Tidak menggangu proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa,” tuturnya, Jumat (4/10).
Dari pantauan Ekspres, beberapa pekerja tampak sedang membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Pekerja membersihkan beberapa kayu dan lainnya. Kondisi atap asrama bagian timur ludes. Beberapa bagian dinding yang terbakar juga harus kerok untuk kemudian diplaster kembali. Usai dilakuan pembersihan rencananya akan dilanjut dengan perbaikan.
Sie Humas IBS MTs Negeri 1 Kebumen M Harmuzi dalam surat kepada wali murid menyampaikan pemohonan maaf atas musibah terbakarnya asrama IBS MTs Negeri 1 Kebumen. Pihaknya bersyukur musibah tersebut dapat teratasi tanpa ada korban jiwa. Kegiatan madrasah pagi IBS bagi santri yang rumahnya dekat tetap dapat dilaksanakan dengan cara dilaju dari rumah. Bagi siswa yang seragamnya terbakar dapat memakai baju lain yang sopan dan bersepatu. “Bagi siswa yang seragamnya terbakar akan dicarikan pengganti berupa bahan seragam,” paparnya.
Pemberitaan ini sekaligus sebagai permintaan maaf kepada MAN 1 Kebumen. Pasalnya pada pemberitaan sebelumnya di caption foto (keterangan foto) ditulis Asrama MAN 1 Kebumen.
Tepisah Kepala Satpol PP Kebumen R Agung Pambudi melalui Kasi Pemadam Kebakaran Teguh Sumarno menyampaikan kasus kebakaran di Kebumen tergolong banyak. Pada tahun 2019 ini saja hingga bulan Oktober tercatat terdapat 40 kasus kebakaran. Kebakaran mayoritas disebebkan oleh hubungan arus pendek atau konsleting listrik. “Penyebab terbanyak yakni konsleting listrik. PLN kan punya Biro Teknik Listrik (BTL). Dalam hal ini harusnya dilakukan pengecekan secara berkala di masing-masing aliran listrik. Baik itu rumah maupun kantor,” jelasnya.
Disampaikan pula kerugian akibat kebakaran di Kebumen ditaksir mencapai Rp 1,7 miliar. Dalam hal ini penting bagi kantor atau rumah untuk mempunyai Alat Pemadam Api Ringan atau (APAR). Mengingat sumber air pada musim kemarau terkadang terlalu jauh, Pemadam Kebakaran menjadi terlambat dalam proses pemadaman.
“Mohon kerjasama semua pihak baik dalam antisipasi maupun proses pemadaman,” ungkapnya.
Terkait dengan personil Teguh menyampaikan saat ini personil Damkar terdiri dari 64 Tenaga Harian Lepasa (THL). Selain itu terdapat tujuh orang PNS. Untuk sarana terdapat 1 mobil damkar besar dan empat unit mobil damkar kecil. Selain itu terdapat 1 unit mobil tanki. Untuk pelayanan terdiri satu Marksa Komando (Mako). Selain itu terdapat pula tiga pos. Ini meliputi Pos Prembun, Pos Petanahan dan Pos Gombong. “Biasanya pemadam dapat mencapai lokasi dengan kecepatan 15 menit dari penerimaan telepon. Kendati demikian beberapa kecamatan masih di luar 15 menit. Di musim kemarau ini, pemadaman sangat ekstra. Ini lantaran air di lokasi seringkali sulit di dapat dengan cepat,” ucapnya. (mam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn