Ilustrasi hepatitis (istimewa)
JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penyelidikan terkait pasien hepatitis akut misterius.
Penyelidkan yang berlangsung hingga 17 Mei lalu menunjukkan, dari 14 kasus dugaan hepatitis akut, tidak ada satu pun yang punya riwayat Covid-19.
Dan, dari 14 kasus diduga tersebut, hanya satu yang probable. Sisanya masih pending classification atau masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril SpP mengatakan, kasus probable pemeriksaan hepatitis A, B, C, dan E-nya menunjukkan nonreaktif dan patogen lainnya pun negatif.
“Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan terakhir dia sepsis bakteri sehingga kasusnya discarded (tak tergolong hepatitis akut),” kata Syahril.
Secara terperinci, dari 13 kasus pending classification itu, masing-masing 1 kasus terjadi di Sumatera Utara, Jambi, dan Sumatera Barat.
Lalu, 7 kasus di DKI Jakarta dan 3 kasus lainnya di Jawa Timur.
Untuk kelompok umur, yang terbanyak adalah di bawah 5 tahun sebanyak 7 kasus. Lalu, usia 6–10 tahun 2 kasus dan 11–16 tahun 5 kasus.
“Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut, terdapat 6 kasus meninggal dunia, 4 kasus masih dirawat, dan 4 kasus sudah dipulangkan,” tuturnya.
Laman Berikutnya: 1 2
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn