Wardoyo, Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Banyumas
BANYUMAS – Berbeda dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) pada umumnya yang telah dibangun.
Pembangunan TPST Wlahar Wetan dengan menggunakan luasan lokasi 3,5 hektar, yaitu dengan model pekerjaan yang menerapkan multi years contract.
Terapkan konsep TPST BLE atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE).
“Konsep pembangunannya, TPST BLE kalau BLE-nya berwawasan lingkungan dan edukasi, jadi itu pembedanya dengan yang TPST 3 R, konsepnya TPST 3 R tapi plus,” kata Wardoyo, Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Banyumas, kepada Radarbanyumas.co.id, Selasa (23/2).
Disebut dengan TPTS berwawasan lingkungan dan edukasi, Wardoyo melanjutkan, sehingga nantinya pada TPST tersebut tidak menyisakan residu.
“Karena disebut berwawasan lingkungan dan edukasi itu kaitannya dengan nanti, satu tidak ada residu, karena sampah dibakar habis prinsipnya memakai pirolisis nantinya,” tambahnya.
Dan yang kedua menjadi sarana edukasi bagi masyarakat terhadap penanganan sampah.
“Terus yang kedua juga untuk edukasi kepada masyarakat, jadi disitu nantinya dilengkapi bahwa TPST lebih komprehensip dalam penanganan sampah di Kabupaten Banyumas. Maka itu ada untuk pengolah plastiknya, ada untuk rumah budidaya magot, ada untuk kolam lele, dan lainnya,” lanjutnya.
Dengan konsep tersebut, menurutnya, masyarakat harus memandang bahwa permasalahan sampah sebagai masalah lingkungan.
“Intinya kita ingin masyarakat memandang bahwa permasalahan sampah itu adalah masalah lingkungan, sehingga selamat lingkungan, terus yang kedua tidak material yang terbuang atau tersisa, jadi proses habislah untuk sampahnya, konsepnya seperti itu untuk TPST BLE,” pungkasnya. (win)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn