PANTAU POS 3 : Karutan Kebumen Soetopo Barutu saat memantau pos 3. Tahanan kabur lewat depan pos 3 yang memang tidak dijaga karena kekurangan personil.IMAM/ESKPRES
KEBUMEN – Adanya insiden dua tahanan yang melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Kebumen menunjukkan seketat apapun penjagaan, ternyata mempunyai titik lemah juga. Sebab dua tahanan berhasil melarikan diri, meski semua pagar telah terpasang kawat berduri. Selama ini karena kurang tenaga, Pos 3 memang tidak dijaga.
Terdapat tiga pos penjagaan di Rutan Kebumen yakni pojok atas bagian Utara-Timur yang menjadi pos 1, pojok atas bagian Selatan-Barat yang menjadi pos 2 dan pojok atas bagian Utara-Barat yang menjadi pos 3. Dengan denah seperti itu sebetulnya pos 3 persis berhadap-hadapan dengan pos 2. Artinya jika terjadi sesuatu di pos 3 maka pos 2 dapat melihatnya, begitu pula sebaliknya.
Karena kekurangan personil, selama ini pos 3 tidak diberi petugas jaga. Alasan lain karena pos 3 memang dapat terpantau dari pos 2. Kendati demikian, saat terjadi insiden tahanan melarikan diri, petugas di pos 2 memang sedang tidak ada. Petugas sedang melaksanakan Sholat Ashar bersama para narapidana.
Tanahan pun dapat melintas persis di depan pos 3 yang memang tidak dijaga. Tanahan pergi dengan berpijak pada sela-sela kawat berduri. Kemudian melompati dinding pembatas rutan bagian Barat. “Setelah kejadian ini, pos 3 akan kembali diaktifkan. Selain itu penjagaan juga akan lebih diperketat lagi,” tutur Kepala Rutan Kebumen Soetopo Barutu Amd IP SSos MS, Jumat (31/8).
Karutan menyampaikan dua terdakwa yang kabur, sebelumnya telah ditempatkan pada sel tahanan anak-anak. Namun karena mereka telah melakukan kesalahan maka kini ditempatkan di Straff Sel atau isolasi. Diharapkan hal itu akan membuat jera tahanan dan tidak lagi menggulangi perbuatannya. “Tadinya sudah dimasukan kamar tanahan, namun kini kembali ke Straff Sel,” katanya.
Karutan juga menyampaikan, selama ini pihaknya telah beberapa kali meminta kepada Pemerintah Daerah terkait pentingnya pembangunan rutan. Rutan sebaiknya dibangun bukan di kawasan padat penduduk atau perkotaan. Kini Rutan Kebumen sendiri telah over kapasitas, sehingga perlu tempat dan bangunan yang lebih luas. “Pemkab yang menyediakan lahan, sedangkan soal pembangunan biar menjadi urusan rutan,” ucapnya. (mam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn