EVAKUASI: Polsek dan Koramil Tambak mengevakuasi bagian tubuh korban yang sudah tidak utuh. ISTIMEWA
TAMBAK – Seorang perempuan tanpa identitas tewas tertabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu ruas Desa Pesantren Kecamatan Tambak. Bahkan tubuhnya sudah tidak utuh lagi.
Peristiwa tragis tersebut pertama kali diketahui Darso dan Arif Purwanto pada Kamis (31/12) melihat korban berjalan ke arah perlintasan. Di saat bersamaan, dari arah timur kereta Kutojaya Selatan jurusan Kutoarjo-Kiara Condong, Bandung melaju.
Sehingga saksi berteriak kepada korban supaya segera minggir dari rel. Akan tetapi, usaha saksi tidak diindahkan oleh korban. Justru korban meneruskan berjalan ke tengah rel.
“Korban terseret kurang lebih tujuh puluh lima meter dari titik tertabrak di kilometer 422+100,” jelas Kapolsek Tambak AKP Sitowati, Jum’at (1/1).
Korban kemudian dilarikan ke PKU Muhammadiyah Gombong. Tak berselang lama dari kejadian, warga Purwodadi Kecamatan Tambak mendatangi Mapolsek Tambak untuk mencari informasi korban. Selanjutnya, diarahkan ke rumah sakit untuk memastikan.
Korban diketahui bernama Minarsih (32). Keluarga korban mengenali dari ciri-ciri pakaian yang dikenakan korban. Ketika meninggalkan rumah mengenakan kaos merah hati dan rok biru tua.
“Korban sehat tapi sedang mengalami banyak pikiran. Diduga stres menghadapi masalah hidup,” imbuh Kapolsek.
Dengan ditemukannya identitas korban tertabrak kereta api Nomor Loko cc 2040302 7 k3 1 kmp3 berat 382 ton masinis Fatkhurohman. Korban dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan.
Sepanjang tahun 2020 tercatat empat kali terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu ruas Pesantren. Sebelumnya pada 21 November, pejalan kaki tersambar kereta dan meninggal dunia di tempat kejadian. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn