BANJARNEGARA – Musim kemarau yang berkepanjangan membuat air di Telaga Merdada menyusut drastis. Padahal air di telaga tersebut sangat dibutuhkan oleh petani untuk meniram tanaman kentang.
Bendahara Kelompok Tani Merdada Sejahtera Waljono mengatakan karena air telaga menyusut drastis, petani tidak berani menanam.
“Petani sekarang tidak berani menanam sebelum ada hujan,” kata dia, Rabu (16/10).
Meskipun menyusut drastis, sebagian petani masih ada yang menyedot air dari telaga. Terutama yang tanamannya masih berumur muda. Sedangkan yang tanamannya menjelang panen, sudah tidak menyedot air untuk mengaliri lahannya.
Sebagai upaya untuk meningkatkan daya tampung telaga, petani iuran untuk menyewa sejumlah alat berat. Alat berat ini dikerahkan untuk mengeruk telaga agar daya tambungnya bertambah. Sehingga bisa menambah cadangan air untuk musim kemarau.
Petani asal Desa Karangtengah Kecamatan Batur Sawijaya mengatakan air di Telaga Merdada saat ini menyusut sampai 80 sampai 85 persen. Sehingga airnya tinggal tersisa kisaran 15 sampai 20 persen.
Memang hujan mulai turun sejak sepekan lalu. Namun telaga belum terisi air kembali. Biasanya air di telaga baru akan penuh kembali tiga hingga empat bulan setelah musim penghujan. Dia mengatakan air dari Telaga Merdada ini disedot oleh petani dari tiga desa, yaitu Desa Karangtengah, Dieng Kulon dan Bakal Kecamatan Batur. Karena pentingnya air dari telaga, timbul kesadaran dari masyarakat untuk iuran. “Masyarakat urunan untuk nyewa bego (escavator),” lanjutnya. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn