• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • ACT Purwokerto Apresiasi Pengabdian Guru Prasejahtera
    • Jalan longsor Bantar – Suwidak Belum Diaspal
    • Kebumen Mantap Menjadi Kabupaten Inklusi
    • Promo Special dan Hiburan Rakyat Safari FIFGROUP Cilacap 2019
    • Banyumas Tambah 1 Bus Sekolah Lagi
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Kampung Batik Terkendala Modal
    • Situs Makam Ardi Lawet Rusak Tertimpa Pohon Tumbang
    • Sarankan Wanita Puji Pasangan seperti Socrates, Majalah Jepang Diejek Netizen
    • OPEC Pertimbangkan Kurangi Produksi
    • Mulai 2020, DIJ Sebut Kecamatan dengan Kapanewon
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Unggul dengan Mudah
    • Man City VS Man United-Ambisi Kuat Derby Manchester
    • Man United 2-1 Tottenham-Reuni Indah Mou
    • Don Carlo Terancam Dipecat Napoli
    • Menang Harga Mati!
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Ketipu, Uang Rp 20 Juta Raib Demi Tuyul
    • SDN 1 Kemutug Kidul Dibobol Maling
    • Penemuan Granat Nanas di Nusawungu Gegerkan Warga
    • Edan!!! Pagar Kantor KPU Purbalingga pun Dimaling
    • Rumah Roboh, Pemilik Nyaris Tertimpa
  • Features
    • OPEC Pertimbangkan Kurangi Produksi
    • Yamaha Luncurkan Dua Produk Baru
    • Batik Sang Surya Tawarkan Model Eksklusif
    • Telkomsel Gelar Uji Coba 5G untuk Industri
    • Pocari Sweat Medical Discussion di RS Wiradadi Husada
  • Intermezo
    • Ustad Abdul Somad Resmi Ceraikan Istrinya
    • Berhijab, Inul Daratista Banjir Pujian
    • Cha In Ha Tewas, Agensi Minta Publik Tak Berspekulasi
    • Gara-gara Anak Kecanduan Game Online Inul Daratista Pisah Ranjang
    • Citra Kirana Resmi Jadi Istri Rezky Aditya
  • Lintas Serba-serbi
    • Bawa Heroin Bocah 5 Tahun Merasa Superhero
    • Sudah Dikubur Dua Hari, Pria di Tuban Pulang Dalam Kondisi Sehat
    • Beredar Foto Penampakan Elang Sebesar Tubuh Manusia Dewasa
    • Terbakar, 70 Persen Bodi Stoomwals Hangus
    • Tak Diberi Tempat Duduk, Penumpang MRT Lepas Celana Dalam
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

Purwokerto

Pilih Sembunyikan Status karena Takut Dikucilkan

Radar Banyumas
Jumat, 15 Januari 2016
Radar Banyumas
Jumat, 15 Januari 2016

Pilih Sembunyikan Status karena Takut Dikucilkan

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Pilih Sembunyikan Status karena Takut Dikucilkan

kakiPerjuangan Para ODHA yang Belum Sepenuhnya Diterima Masyarakat

Menyandang status sebagai Orang Dalam HIV AIDS (ODHA) bukan hal yang mudah. Diskriminasi dari lingkungan masih kerap didapat. Sehingga banyak ODHA yang memilih menutup rapat statusnya tersebut. Meski ada juga yang berjuang keras memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap diterima dan tidak dikucilkan.

HIDAYAH

, Purwokerto

Salah satu ODHA yang hingga kini belum “berani” membuka statusnya adalah Y. Takut tidak diterima oleh lingkungan yang menjadi alasan Y. Dan itu dilakukan sejak dia divonis positif HIV/AIDS pada Oktober 2014 hingga saat ini.

“Tidak banyak berubah, karena saya belum open status ke lingkungan. Namun pasti akan menyebar. Sehingga saya perlu mengedukasikan kepada yang lain,” kata pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini.

Diceritakan Y, penularan HIV/AIDS bisa terjadi dari beberapa hal. Seperti hubungan seksual atau jarum suntik. “Kalau saya karena hubungan seksual. Kebetulan waktu itu saya tidak memakai pengaman, sehingga virus tersebut menyerang saya,” ujarnya.

Hal tersebut memang sangat disayangkan, karena dari awal dia sudah tahu cara penularan HIV/AIDS. Bahkan empat bulan sekali dia melakukan tes VCT. “Awalnya tidak ada gejala apa-apa. Tapi setelah melakukan hubungan berisiko tersebut ada perubahan. Yang terlihat jelas terjadi suam suam kulit pada telapak tangan. Selain itu juga muncul sariawan yang tidak sembuh-sembuh. Setelah saya tes ternyata saya positif,” tuturnya.

Status sebagai ODHA sempat membuat Y down. Ini karena perlakuan kurang baik yang diterima dari lingkungan. Meskipun ada juga yang memberikan support. “Sampai saat ini saya belum berani open status terhadap keluarga. Suatu saat saya pasti bilang. Ketika saya open status, saya akan tetap bertanggung jawab dengan keluarga,” katanya.

Dengan “status” yang disandangnya saat ini, kini Y mulai membatasi pergaulannya. Bahkan diapun mulai “mengenal” jam malam. “Saya sebenarnya bukan termasuk yang suka dugem atau keluar malam. Tapi memang sering keluar malam dan biasanya pulang jam 12 malam. Setelah tahu positif, saya tahu diri. Jadi balik pukul 10 malam,” terangnya.

Masih “sempitnya” lingkup ODHA karena tidak mau membuka statusnya, membuat muncul komunitas bagi para ODHA. Pendamping ODHA, Rozak Abidin mengatakan, berbagai hal sebenarnya sudah dimiliki ODHA. Mulai dari kelompok pendamping hingga kesehatan. Namun hal tersebut belum masif, sehingga diperlukan kelompok yang bisa menampung keluh kesah ODHA.

“Selain sebagai ajang kumpul ODHA, kelompok tersebut juga memacu ODHA untuk terus berkembang,” katanya.

Menurut Abi -begitu dia biasa disapa- dari ajang berkumpul akhirnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk ODHA itu sendiri. Salah satunya dari segi ekonomi. Karena banyak ODHA yang dilatih untuk unit usaha. Salah satunya mendirikan Forum Jaringan Berdikari Banyumas.

“Sebenarnya secara teori mereka sudah dapatkan. Namun untuk praktiknya belum. Sehingga dalam kelompok ini mereka benar-benar diasah untuk mendapatkan sesuatu yang real,” ujarnya. Untuk memberikan pembekalan unit-unit usaha, ODHA dipilah-pilah berdasarkan bakat dan kemampuan.

Saat ini, lanjut dia kelompok tersebut menampung ODHA dari lelaki berisiko tinggi, Ibu Rumah Tangga, dan gay. Ke depan, tidak menutup kemungkinan transgender untuk bergabung.  “Awalnya memang ibu rumah tangga karena jumlahnya yang cukup banyak. Namun ternyata banyak dari kelompok lain yang ingin bergabung,” terangnya.

Selain meningkatkan unit usaha, kelompok tersebut juga memberikan solusi terkait kesehatan ODHA. Salah satunya jika kekurangan obat. “Kami juga membantu. Karena ODHA sangat tergantung sekali dengan obat. Jika kekurangan obat, jelas mereka akan sangat tersiksa. Karena hidup mereka sangat bergantung dengan obat,” ujarnya. (*/sus)

Topik Purwokerto

Baca juga berita Lainnya:

ACT Purwokerto Apresiasi Pengabdian Guru Prasejahtera

Sabtu, 7 Desember 2019 - 16:16
Lihat Berita

Banyumas Tambah 1 Bus Sekolah Lagi

Jumat, 6 Desember 2019 - 19:33
Lihat Berita

DPRD Kebut Raperda SP3T

Jumat, 6 Desember 2019 - 18:33
Lihat Berita

Banyumas Miliki Sirkuit Motorcross Baru

Jumat, 6 Desember 2019 - 17:00
Lihat Berita

Sisa 6 Hari, Pembangunan Pasar Proliman Baru 52 Persen

Jumat, 6 Desember 2019 - 16:33
Lihat Berita

Komitmen Sekolah Terhadap LH Kurang

Jumat, 6 Desember 2019 - 15:33
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Jabatan Kapolresta Banyumas Diserahterimakan
    Purwokerto
    Kamis, 5 Desember 2019 - 10:11
  • Misi Sempurna Persibas ke Zona Nasional
    Olahraga
    Selasa, 3 Desember 2019 - 09:11
  • Pengemudi Sedan Dibawah Umur Tabrak Satu Mobil dan Tiga Motor di Purbalingga
    Insiden
    Kamis, 5 Desember 2019 - 09:00
  • Jalur Rawan, Minim Cermin Cembung
    Purwokerto
    Selasa, 3 Desember 2019 - 11:56
  • Perceraian di Cilacap Tertinggi di Jateng
    Cilacap
    Kamis, 5 Desember 2019 - 15:40
  • ACT Purwokerto Apresiasi Pengabdian Guru Prasejahtera
    Purwokerto
    Sabtu, 7 Desember 2019 - 16:16
  • Unggul dengan Mudah
    Olahraga
    Sabtu, 7 Desember 2019 - 15:33
  • Man City VS Man United-Ambisi Kuat Derby Manchester
    Olahraga
    Sabtu, 7 Desember 2019 - 15:22
  • Jalan longsor Bantar – Suwidak Belum Diaspal
    Banjarnegara
    Sabtu, 7 Desember 2019 - 09:54
  • Ketipu, Uang Rp 20 Juta Raib Demi Tuyul
    Insiden
    Sabtu, 7 Desember 2019 - 09:22
    • Index Berita
    • Headline News
    • Jagat Gonjang Ganjing
    • Pemilu 2019
    • Lintas Peristiwa
    • Kecelakaan
    • Longsor
    • Jalan Rusak
    • Ajibarang
    • Majenang

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

Banyumas “Terbuka” Untuk Bangunan Tinggi
Juli : Tak Perlu Ada Pansus