KEBUMEN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat dan Sekolah Siaga Bencana bertempat di Aula PMI Kebumen. Rapat ini guna membahasa persiapan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) dan Sekolah Siaga Bencana (SSB) yang akan berlangsung di pertengahn bulan Oktober ini.
Sedikitnya 20 relawan dan fasilitator PMI Kabupaten Kebumen mengikuti rapat yang dilaksanakan di Aula pertemuan lantai 2 markas PMI Kebumen. Pada rapat itu dibuka oleh Ketua Bidang Penanggulanagan Bencana (PB) dan Relawan Pengurus PMI Kabupaten Kebumen, Totok Ari Setyanto didampingi pengurus PMI sekaligus Ketua Penganggaulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU Kebumen, Mukhsinun, serta staf markas.
Ketua Bidang Penanggulanagan Bencana (PB) dan Relawan Pengurus PMI Kabupaten Kebumen, Totok Ari Setyanto, mengatakan, rapat Koordinasi ini membahas persiapan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) dan Sekolah Siaga Bencana (SSB) yang merupakan bagian dari Program Pengurangan Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) yang akan dimulai pada tanggal 14 hingga 17 Oktober 2019 dibebrapa tempat.
“Kegiatan Pelatihan SSB akan dimulai pertangahan bulan ini, lokasinya di MTs Khaudlul Ulum Penajung Alian dan pada tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober 2019 dilaksanakan di SMP PGRI Puring dan MTs Negeri Rowokele, sedangkan untuk Pelatihan KBBM yang dilaksanakan di desa – desa namun sejauh ini masih menunggu hasil koordinasi dari para kepala desa dengan warga dan akan memberitahukan ke PMI,” kata Totok kepada Ekspres, Jumat (11/10/2019)
Ketua Penganggaulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU Kebumen sekaligus pengurus PMI Kebumen, Mukhsinun menjelaskan bahwa untuk tahun anggaran 2019 ini PMI Kebumen ada 3 desa yang akan menjadi sasaran Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM). Dari sejumlah desa yang dipilih yaitu Desa Purwodadi Kecamatan Kuwarasan, Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo dan Desa Peniron Kecamatan Pejagoan.
“Dari sejumlah desa itu memiliki kerentanan banjir dan kerentanan tanah bergerak atau longsor, sedangkan untuk sekolah ada di 3 sekolah dan madrasah yan=kni diantaranya SMP PGRI Puring untuk kerentanan gempa dan Tsunami, MTs Negeri Rowokele dan Mts Khaudlul Ulum Penajung Alian dengan kerentanan Banjir,” katanya.
Sementara itu Ketua PMI Kebumen, Sabar Irianto, melalui Kepala Markas PMI Eko Purwanto menjelaskan, tujuan dari kegiatan pelatihan itu yakni untuk membangun komitmen bersama dalam rangka mendorong ketangguhan warga Kabupaten Kebumen dalam menghadapi dan mengelola risiko bencana sebagai bagian dari sistem kehidupan masyarakat. Mensinergiskan sumber daya para pemangku kepentingan penanggulangan bencana.
“Dan sektor lain yang bersinggungan dalam mencapai agenda bersama mengurangi risiko bencana dan di Kabupaten Kebumen selaras dengan kebijakan dan pembangunan nasional maupun daerah. Harapan kami desa dan Sekolah yang telah terpilih dapat turut serta bersinergi dan mendukung serta mensukseskan rencana kegiatan ini” ujarnya.
Pembina PMR MTs Khaudlul Ulum Penajung Alian, Nasikhin, mengatakan pihaknya juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PMI Kebumen yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi sekolah penerima manfaat kegiatan Pelatihan Sekolah Siaga Bencana atau Madrasah Siaga Bencana.
“Semoga kegaiatan ini nantinya para siswa kami bisa mengaplikasikannya di kehidupan masyarakat,” katanya. (Fur)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn