
KUNJUNGAN: Para pekerja tengah sibuk membuat rambut palsu di sebuah pabrik di Purbalingga. ADITYA/RADARMAS
PURBALINGGA – Wabah virus corona atau Convid-19 di Tiongkok, ternyata sempat berimbas terhadap produksi rambut palsu di Kabupaten Purbalingga.
Penyebabnya, perusahaan rambut palsu di Purbalingga, sempat kesulitan mendapatkan bahan baku, karena pabrik yang menyuplai bahan baku tutup akibat wabah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Manager PT Boyang Industrial Rocky Junjungan, saat kunjungan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan anggota DPD RI Casytha Arriwi Kathmandu, Kamis (12/3).
“Beberapa pabrik bahan baku sempat tutup karena wabah tersebut (virus corona, red). Jadi kami sempat kesulitan mendapatkan bahan baku yang kami inginkan,” jelasnya.
Namun, hal itu dapat teratasi karena bahan baku yang diinginkan berhasil didapatkan. Dia juga mengaku tak kesulitan mendatangkan bahan baku dari Tiongkok. Sebab, pihaknya membeli dalam jumlah besar, melalui kawasan berikat.
“Jadi lebih mudah, karena kami membeli dalam satu kontainer besar,” ujarnya.
Wabah virus corona menurutnya tak menjadi masalah bagi ekspor rambut palsu dari pihaknya. Hal itu, dibuktikan pihaknya masih rutin mengirimkan hasil produksinya ke negara-negara yang mengimpor hasil produk mereka, salah satunya Amerika. Dia menjelaskan, Amerika merupakan pasar utama hasil produksi mereka.
Sementara itu, Bupati mengagumi hasil produksi dari perusahaan rambut palsu tersebut. Sebab, banyak inovasi rambut palsu yang diproduksi oleh perusahaan rambut palsu terbesar di Purbaingga tersebut.(tya)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn