Pengendara motor mengenakan harus mengenakan jas hujan. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS)
PURWOKERTO – Musim penghujan awalnya akan mencapai puncaknya pada bulan Februari-Maret kemarin.
Namun hingga awal April, hujan terus mengguyur Banyumas. Kondisi seperti ini tidak hanya dialami Banyumas. Tapi hampir di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Sekretaris BPBD Banyumas Gatot Eprie mengatakan, prediksi dari BMKG terkait dengan puncak musim penghujan memang mundur.
“Untuk Jateng bagian Selatan, musim kemarau mundur di bulan Mei-Juni. Jadi masih ada hujan sampai Mei,” kata dia.
Dia menambahkan, intensitas hujan yang turun dengan intensitas ringan sedang lebat. Tak dipungkiri, akhir-akhir ini hujan memgguyur dengan durasi singkat, namun disertai petir.
“Itu sebetulnya masa peralihan,” tuturnya.
Dia mengatakan, nyaris semua wilayah di Jawa Tengahmengalami kemunduran puncak musim penghujan.
“Tapi memang khusus Semarang Kudus, awal Mei sudah masuk kemarau,” kata dia.
Sedangkan bagian Selatan, lanjut dia, kemungkinannya mundur. Beda satu bulan dengan daerah lain di Jateng.
“Hujannya memang mengerikan, terutama petirnya. Untuk Banyumas memang prediksinya begitu,” tandasnya. (mhd)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn