DAYEUHLUHUR – UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Majenang mengusulkan ruas jalan Hanum-Palugon untuk dipindah. Usulan ini diajukan karena perbaikan jalan pasca longsor pekan lalu itu, diperkirakan sulit dilakukan karena kontur tanah di lokasi kejadian.
“Petugas sudah lihat kondisi secara langsung dan akan kita usulkan ke induk agar jalan dipindah saja,” ujar Kepala UPT Dinas PUPR Majenang, Agus Susanto, Rabu (22/11) kemarin. Menurutnya, usulan ini berdasarkan karakteristik tanah di lokasi bencana yang selalu berada di atas lapisan batuan.
PUTUS : Dinas PUPR mengusulkan agar jalan Hanum-Palugon dipindah karena putus dan tidak mungkin diperbaiki setelah longsor.ISTIMEWA
Jika di antara kedua lapisan itu ada air, maka tanah akan sangat mudah tergelincir ke bagian bawah atau yang disebut dengan “sliding”. Pergerakan tanah seperti ini selalu membawa seluruh lapisan dibagian atas, termasuk jalan beraspal.
Selain itu, juga tidak adanya jaminan kalau lokasi ini tidak akan ada longsor dikemudian hari. Bahkan longsor disana sangat mungkin kembali terjadi jika intensitas hujan. “Kalau misal batuan masih terlihat, bisa saja dipasang kayu kelapa. Tapi ini bersifat sementara agar kendaraan bisa lewat,” jelasnya.
Langkah seperti ini pernah dilakukan dinas di salah satu ruas jalan di Kecamatan Wanareja beberapa tahun lalu. Dinas saat itu memindahkan jalan ke sisi atas tebing karena dibagian bawah selalu terjadi pergerakan tanah, sehingga sekarang jalan tersebut masih aman dan terbebas dari kerusakan yang diakibatkan tanah longsor.
Saat ini, dinas sudah menghimbau masyarakat terutama yang ada di daerah rawan longsor untuk selalu waspada. Terlebih saat hujan deras karena tanah longsor sangat mungkin terjadi. Salah satu titik yang dianggap rawan adalah di jalur Dayeuhluhur-Bingkeng, tepatnya di sebelah barat Polsek Dayeuhluhur yang longsor pekan lalu. “Kita minta warga untuk waspada,” tandasnya. (har/din)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn