
BANJARNEGARA – Petani kentang di Kecamatan Batur resah. Pasalnya pupuk bersubsidi kini dicabut. Apalagi pencabutan ini dilakukan ketika sedang musim tanam menjelang musim kemarau. Saat musim tanam paling bagus baik dari sisi kualitas maupun kuantitas produksinya.
Ketua Serikat Petani Dieng Muhamad Mudasir mengatakan pupuk bersubsidi untuk Kecamatan Batur kini sudah dicabut. “Saya juga dapat informasi, per 1 Mei 2019 untuk Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, pupuk bersubsidi dicabut. Untuk Kabupaten Wonosobo di Kecamatan Kejajar,” terangnya, Minggu (12/5).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pencabutan pupuk bersubsidi ini dilakukan di 50 kecamatan se Indonesia. “Dicabut permanen karena dianggap tidak ada tanaman pangan,” paparnya.

Menurut dia, wilayah Kecamatan Batur cocoknya untuk tanaman hortikultura. “Tidak mungkin menanam padi. Kalau alasannya disitu tidak ada tanaman pangan terus pupuk bersubsidi dicabut kan aneh. Terus apa artinya kalau kemarin kita dibuatkan Kartu Tani, tapi sekarang pupuk bersubsidi dicabut,” keluhnya.
PPL Kecamatan Batur Agus Rifai mengatakan pupuk bersubsidi untuk Kecamatan Batur sudah distop sejak tiga pekan yang lalu. Pencabutan ini dilakukan tanpa sosialisasi sebelumnya. Sehingga membuat petani merasa resah.

Alasan dari perwakilan yang menemui serikat petani, berdasarkan citra satelit bahwa di Batur tidak ada tanaman pangan. Namun yang ada tanaman hortikultura, sehingga subsidi pupuk tidak lagi mengalir ke Batur. “Pupuk bersubsidi untuk Batur diberhentikan sementara,” jelasnya.
Padahal sejak dulu tanaman hortikultura ikut disubsidi. Menurut dia ada kemungkinan pupuk akan dicabut. Saat ini, untuk membeli Phonska bersubsidi juga harus membeli Phonska non subsidi. “Perbandingan harga jauh banget. Phonska subsidi Rp 115 ribu per 50 kilogram. Sedangkan yang non subsidi Rp 175 ribu kemasan 20 kilogram,” jelasnya. Demikian pula dengan Urea yang sebelumnya tidak dipaketkan pembeliannya dengan Urea non subsidi. “Sekarang digandeng dengan Urea non subsidi. Kemungkinan pupuk bersubsidi akan dicabut,” lanjutnya. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn