LONGSOR: Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sirau, Kecamatan Karangjambu. ADITYA/RADARMAS
PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga wilayah timur diprediksi akan diguyur hujan deras dalam dua hari ini. Masyarakat diminta waspada, sebab wilayah tersebut merupakan daerah rawan bencana tanah longsor.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Muksoni mengatakan, sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga menjadi daerah yang rawan bencana tanah longsor.
https://radarbanyumas.co.id/diterjang-angin-puluhan-pohon-tumbang-dua-baliho-roboh/
“Hal itu sesuai dengan peta overlay gerakan tanah dengan curah hujan Januari 2020, yang dikeluarkan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah,” katanya kepada Radarmas, Jumat (3/1).
https://radarbanyumas.co.id/marak-pohon-tumbang-lalulintas-banyumas-sempat-macet/
Seperti diketahui, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat, sekitar 66,67 persen wilayah Kabupaten Purbalingga dinilai rawan terjadi pergerakan tanah dan bencana longsor. Daerah yang masuk rawan longsor itu meliputi 65 desa di 13 kecamatan. Pada wilayah tersebut, setidaknya terdapat 68.942 Kepala Keluarga (KK) atau 278.358 jiwa. Musim penghujan ini, mereka diminta waspada dan peka terhadap perubahan lingkungan sekitar.
https://radarbanyumas.co.id/ibu-terdakwa-mutilasi-berharap-bukan-rames-terakhir-untuk-deni/
Untuk wilayah rawan longsor skala sedang, diantaranya di beberapa kecamatan, seperti Kejobong, Kaligondang dan Bukateja. Berdarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di wilayah tersebut pernah terjadi tanah longsor. (tya)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn