BELUM lama ini, Banyumas mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Moment itu saat launching layanan sampah berbasis aplikasi : Jeknyong. Gubernur memuji terobosan dan inovasi yang terus dilakukan Pemkab Banyumas.
Soal aplikasi, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein bisa dibilang kerap sekali meluncurkan aplikasi. Hampir di semua sektor. Mulai dari kesehatan, pendidikan, wisata, ataupun transportasi.
“Saya melihatnya lebih pada bagaimana kita semakin mempermudah layanan terhadap warga,” katanya.
Saat pandemi, permintaan pembuatan aplikasi di Banyumas semakin tinggi. Hampir bisa dikatakan di setiap dinas punya aplikasi. Bahkan, ada yang lebih dari satu aplikasi.
“Rasa-rasanya Banyumas punya banyak sekali aplikasi. Semangat melayani ini yang perlu terus jadi acuan, dan ini keren. Yang bikin aplikasi ini juga keren. Jika Banyumas berhasil, ini bisa jadi percontohan,” kata Ganjar Pranowo saat launching apilkasi Jeknyong.
Maka yang membuat aplikasi itu memang kerjanya tak terlihat. Tapi buktinya nyata. Bak pakaian yang dikenakan, kebanyakan tak akan tahu siapa yang menjahitnya.
Dalam situasi pandemi, melalui Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), dukungan Dinkominfo kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat memang terasa.
“Kalau permintaan aplikasi saat pandemi memang banyak sekali,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Drs Yayah Setiyono MM.
Rasanya, saat itu apa-apa aplikasi. Namun, itu sangat membantu Pemerintah Daerah dalam mengambil kebijakan.
“Pembuatan satu aplikasi, tergantung tingkat kerumitan. Bisa mingguan, bisa juga bulanan,” ujarnya.
Banyumas diuntungkan punya ASN yang bisa turun tangan membuat aplikasi. Jikalau pakai pihak ketiga, biayanya bisa sampai puluhan juta. Beberapa produk Dinkominfo dalam melawan pandemi Covid-19 mulai Vaberaya, PSC 119, JPSBMS, Web Covid-19, Jiwong Jiga, Banyumas Panatau Warga, Mas Basid, Oksimas, Isoman.
“Yang kami lakukan adalah mendukung OPD. Seperti pemenuhan sarpras Prokes Covid-19, peningkatan disiplin pegawai. Selain itu, juga penggunaan media komunikasi internal seperti office sound system untuk sosialisasi penerapan protokol covid-19. Juga, optimalisasi penggunaan aplikasi untuk mendukung kinerja OPD dan Pemkab Banyumas khususnya menghadapi dampak pandemi,” kata Yayah.
Dinkominfo mendukung infrastruktur TIK dengan pemasangan jaringan internet di GOR Satria dalam rangka kegiatan vaksinasi massal, fasilitasi data center, smart room.
Selain itu, juga melakukan penyampaian Informasi dan Komunikasi Publik dengan penyebarluasan informasi layanan masyarakat melalui berbagai media, publikasi keliling, fasilitasi video conference untuk rapat penanganan Covid-19.
Ada juga penggunaan aplikasi dalam mendukung pelaksanaan tugas dan pelayanan publik antara lain melalui e-Office, Si Bandot, Susanmas, Lapak Aduan, Website, Jegos, Simpatik Integrasi, Sipanji Mas.
“Ya memang kita tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun, ini yang tidak banyak orang ketahui. Bahwa Dinkominfo tak secara langsung sebagai pelayanan publik. Kami mensuport OPD terkait dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi,” kata Yayah. (mhd)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn