Sungguh sangat islami dan religius. Namun demikian setelah acara resepsi selesai mereka tetap dalam keseharian mereka. Bagi yang terbiasa jauh dari agama (abangan) maka nasihat pak Naib, mas kawin berupa al-Quran dan seperangkat alat shalat hanya sebagai bagian dari adat, bukan sesuatu cerminan dari apa yang ada dalam hati.
Islam KTP atau abangan adalah bagian terbesar dari muslim Indonesia. Persisnya berapa persen, sampai kini tidak ada yang tahu. Tetapi jelas bahwa mereka amat mendominasi. Justeru karena itu ketika para tokoh Islam menginginkan sumbangsih mereka, misalnya dalam bentuk suara dalam pemilu, sampai kini para tokoh ini dibuat kecewa.
Mereka bukan menolak menjadi seorang muslim, namun mereka juga tidak mau terlibat intens dengan agama mereka.
Ketika ada proyek pembangunan masjid atau mushala, mereka akan dengan senang hati ikut membantu pembangunan itu misalnya dengan menyumbangkan tenaga, ikut menyumbang uang atau material dalam jumlah besar.
Ketika ada upacara keagamaan mereka juga berada di barisan terdepan, misalnya acara Tahlilan, Nyadran, Padusan menjelang datangnya Ramadan dan peringatan hari-hari besar Islam.
Cuma masalahnya, ketika diajak masuk ke dalam, untuk mengamalkan Islam dalam taraf yang lebih intens mereka tidak mau. Sehingga tidak aneh jika mereka menolak ketika diajak mengaji secara rutin untuk memperdalam al-Quran dan Hadits. Di rumahnya mereka tidak mau melaksanakan shalat sehari-hari.
Secara otomatis mereka juga tidak mau untuk menjadi pemakmur masjid dengan cara menjadi anggota jamaah shalat Lima Waktu. Anak-anak mereka juga tidak didorong untuk menjadi penganut Islam yang baik dengan disekolahkan di TPA/TPQ atau madrasah diniyah atau disuruh menjalankan shalat. Mereka Memiliki pandangan bahwa anak ngaji atau anak masjid itu akhirnya menjadi pemalas, tidak mau membantu orang tua melaksanakan pekerjaan. (Memang kenyataan banyak yang seperti itu, sih).
Berbeda dengan anak yang tidak sekolah dan tidak mengaji, mereka akan menjadi anak yang nurut kepada orang tua saat disuruh melakukan suatu pekerjaan.
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn