Kondisi jalan yang dilalui truk pengangkut pasir putih dari Kalitengah dan Kaliajir di dekat terminal penampungan di Desa Merden Kecamatan Purwanegara. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA – Ratusan warga mengeluhkan keberadaan truk pengangkut pasir putih. Terutama truk yang mengangkut pasir putih dari lokasi penambangan di Desa Kalitengah dan Desa Kaliajir di Kecamatan Purwanegara.
Anggota Komisi III DPRD Banjarnegara Ahmad Badrussalam mengatakan ada beberapa keluhan yang disampaikan kepadanya. Keluhan disampaikan lantaran polusi yang ditimbulkan, jam operasional yang tidak dibatasi dan sopir yang ugal-ugalan. Keluhan ini disampaikan melalui surat yang ditandatangani lebih dari 100 warga.
Warga mengeluhkan ceceran pasir putih yang terjatuh. Saat kemarau, menimbulkan debu yang beterbangan. Sedangkan pada musim penghujan menjadikan jalan becek. Selain polusi yang ditimbulkan akibat debu yang beterbangan saat dilalui kendaraan, juga polusi suara.
Dia menyebut pengangkutan pasir putih yang dikeluhkan warga yaitu yang berasal dari lokasi penambangan di Desa Kalitengah dan Desa Kaliajir Kecamatan Purwanegara.
“Kalau yang dari Kalitengah melewati Kalitengah dan Merden. Sedangkan yang dari Kaliajir melewati Karanganyar dan Merden,” ungkapnya, Rabu (7/11).
Dia mengatakan pada tahun 2010 an lalu, masyarakat berdemo ke DPRD. Saat itu, disepakati. Kalau saat kemarau, bak truk ditutup dengan terpal. Sedangkan saat musim penghujan, jalan disemprot untuk menghilangkan ceceran pasir dari permukaan jalan.
Namun, kata dia, kesepakatan tersebut kini tidak dijalankan. “Dalam perkembangannya terabaikan,” ungkapnya.
Keluhan lain, yaitu jam operasional yang tidak mengenal waktu. “Saat jam istirahat, salat, jumatan, mahrib sampai malam tetap beroperasi,” paparnya.
Belum lagi ulah sopir yang ugal-ugalan kerap menimbulkan kecelakaan. “Sering kecelakaan. Karena ketabrak atau terserempet,” ujarnya. Meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Sopir truk yang ugal-ugalan ini meresahkan sekaligus mengganggu. “Kalau lewat depan sekolah kenceng. Lewat tempat ibadah juga kenceng padahal sedang buat salat,” ungkapnya.
Dikhawatirkan, menabrak siswa yang sedang berangkat atau pulang sekolah. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn