BANJARNEGARA – Jumlah pasien yang banyak, harus diimbangi dengan alat cuci darah yang memadai. Sehingga semua pasien bisa terlayani dengan baik.“Melihat dinamika yang ada, alat cuci darah harus diperbanyak, juga dokter yang menangani. Jadi harus imbang dengan jumlah pasien yang terus meningkat,” kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono saat mengecek unit cuci darah (Hemodialisa) di RSUD Hj Anna Lasmanah, Selasa (3/12). Unit Henodialisa RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara sendiri diresmikan tanggal 31 Agustus 2016 lalu.
Budhi mengatakan pemkab siap mencukupi kebutuhan alat cuci darah dan fasilitas pendukungnya. Dengan demikian, diharapkan pasien gangguan ginjal tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit di luar kota.
Dengan bertambahnya peralatan medis dan dokter spesialis, diharapkan kualitas pelayanan kepada masyarakat meningkat dan masyarakat tidak perlu menjalani pengobatan di luar kota. “Yang kita harapkan sih masyarakat selalu sehat, sehingga pasien semakin sedikit,” ujarnya.
Direktur RSUD Banjarnegara dr Erna Astuti mengatakan mengatakan saat ini ada 10 mesin Hemodialisa dengan jumlah tempat tidur 10 bed. “Saat ini RSUD sudah memiliki 10 alat cuci darah dan digunakan pada shift pagi dan sore. Untuk pasien rutin Hemodialisa saat ini ada 58 pasien, mayoritas melakukan hemodialisa seminggu dua kali,” kata Erna.
Alat Hemodialisa yang berjumlah 10 unit ini untuk melayani sekitar 80 pasien yang terdaftar. Dari angka tersebut, sebagian sudah mendapatkan tempat di rumah sakit lain. Sedangkan sebagian belum terlayani.
Erna mengatakan untuk shift pagi, pasien rutin yang bisa dilayani 10 orang. Sementara untuk shift sore sembilan pasien rutin dan satu tempat untuk pasien Cito (pasien yang harus segea ditolong karena dalam keadaan darurat). (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn