Tarman menunjukkan produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik pada Bursa Inovasi Desa, Rabu (7/11). DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA – Lantaran terganggu dengan bau sampah, Tarman termotivasi bagaimana memanfaatkannya menjadi barang berguna.
Setiap hari, dia harus mencium aroma tak sedap. Sebab persis di depan rumahnya, menjadi lokasi pembuangan sampah. Dia berpikir kalau hanya dibakar, sampah tidak mendatangkan nilai tambah. Sehingga dia melakukan uji coba mencetaknya menjadi aneka bentuk. Kebetulan, dia memiliki usaha pencetakan beton. Sehingga untuk urusan cetakan, tidak menjadi kendala.
“Saya tergerak mengolah sampah karena banyak sampah plastik yang menumpuk di depan rumah,” kata dia saat pemeran Bursa Inovasi Desa di Hotel Surya Yudha, Rabu (7/11).
Berbagai percobaan telah dilakukan. Dari serangkaian uji coba, yang paling bagus adalah mengolah sampah plastik menggunakan oli bekas. “Pernah pakai solar, tapi hasilnya kurang halus,” ungkap pemilik usaha Berkah Cipta Indah ini.
Dia menyebut agar hasilnya mulus, sampah plastik harus kering dan bersih.
Tanpa perlu dicacah, sampah plastik dimasukkan ke dalam oli yang sudah panas. Lalu dicetak menjadi aneka bentuk. “Ada yang dibuat menjadi pigura, paving block, hiasan interior dan eksterior rumah,” kata dia.
Proses ini tidak lama. Tidak sampai setengah jam. Untuk satu kilogram sampah plastik, dibutuhkan 0,3 liter oli bekas.
Karena dalam proses produksinya menggunakan oli bekas, barang yang baru dicetak terasa agak licin dan basah khas oli. “Tapi lambat laun akan hilang olinya,” ungkapnya.
Untuk harga bervariasi. “Ada aksesoris yang harganya Rp 20 ribu per item. Hingga Rp 90 ribu per meter yang isinya 13 biji,” ungkapnya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengapresiasi beragam inovasi yang ditampilkan oleh desa. “Saya lihat ada puluhan inovasi dari desa-desa di Banjarnegara yang mengikuti Bursa Inovasi Desa ini,” kata dia.
Budhi berharap inovasi yang dihasilkan oleh desa bisa mengatasi masalah yang dihadapi oleh desa. Sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Tenaga Ahli Pendamping Masyarakat Desa (TA PMD) Banjarnegara Suyatno mengatakan ada 85 inovasi yang ditampilkan dalam bursa ini. Tidak hanya berbentuk barang, namun juga inovasi di bidang pelayanan masyarakat, pendidikan, wisata, pemasaran dan lainnya. (drn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn