• Fokus Utama
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita Umum
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
  • Features
    • Expresi
    • Komunitas
    • Metrobis
    • Fotomotif
    • KampusKita
    • Visite
    • Wanita
  • Lintas Serba-serbi
  • Intermezo
  • Mblaketaket
  • Catatan Dahlan Iskan
  • Catatan Azrul Ananda

RADAR Banyumas - Situs Berita Online Terbesar di BARLINGMASCAKEB

  • Fokus Utama
    • Ventilator di RSUD Cilacap Bertambah, Ventilator Khusus Pasien Covid-19 yang Berat Penanganannya
    • Dianggarkan Rp 6 Miliar, Plaza Bung Karno dan Trotoar Jalan Baru Gerilya Soedirman Dilaksanakan Tahun Ini
    • Jam Operasional PKL Selama PPKM Ditambah di Cilacap
    • Gelapkan Mobil Rental Warga Klahang Sokaraja, Residivis Dibekuk
    • Aturan Baru Naik Kereta Api Jarak Jauh, Tunjukan Hasil Pemeriksaan GeNose Test
    • Purwokerto
    • Banyumas
    • Purbalingga
    • Banjarnegara
    • Cilacap
    • Kebumen
  • Berita
    • Listrik
      April – Juni Tak Lagi Gratis, Daya 450 Volt Hanya Bayar 50 Persen
    • Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Jokowi: Tangani Pandemi dengan Vaksinasi
    • Kasus Stunting Bakal Naik
    • RUU Pemilu Masih Alot
    • Kredit bjb Mesra, Andalan Warga Jabar untuk Kembangkan Usaha
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Tengah
    • Pendidikan
    • Tekno
  • Olahraga
    • Beri Kesempatan Alonso
    • Klopp Frustasi
    • Lampard, The End
    • Kolaborasi Vettel – Stroll
    • Zidane Segera Didepak
    • Sepakbola
    • MotoGP
    • Formula 1
    • Gowes
  • Insiden
    • Gelapkan Mobil Rental Warga Klahang Sokaraja, Residivis Dibekuk
    • Untung Terekam CCTV, Dibekuk Polisi Karena Mencuri Sepeda
    • Hilang Kendali, Bidan Meninggal Kecelakaan
    • Gelar Aksi, Puluhan Pekerja Kandang Ayam di Limpakuwus Protes, Pemilik Sebut Dimintai Uang Rp 90 Juta Oknum Kepolisian
    • Catherine Wilson Divonis Tujuh Bulan Penjara
  • Features
    • Usaha Peti Mati di Masa Pandemi Covid-19, Biasanya Pesanan 20 Per Bulan, Kini Mencapai 150, Disuplai ke RS di Banyumas
    • Kredit bjb Mesra, Andalan Warga Jabar untuk Kembangkan Usaha
    • J15 Produksi Spesialis Produksi Kaos dan Hoodie
    • Mahasiswa UMP Bergerak Bersama Galang Dana
    • Epik Dalam Segala Hal, Ini Alasan Mengapa Samsung Galaxy S21 Ultra 5G Cocok
  • Intermezo
    • Luna Maya Pacari Berondong
    • Catherine Wilson Divonis Tujuh Bulan Penjara
    • Aurel Hermansyah Akan Tetap Gelar Pernikahan di GBK
    • Istri Sule Mengalami Pendarahan
    • Celine Evangelista Pisah Ranjang dengan Suami
  • Lintas Serba-serbi
    • Pakai Notaris, Wanita Asal Spanyol ini Mengaku Jika Matahari Milik Dia
    • Diberi Bantuan Sambil Diajak Selfie, Pemulung: Lu Sedekah Mau Pamer di Medsos?
    • Kerja – Kerja – Kerja, Wanita Ini Lupa Pernah Beli Rumah Seharga Rp 1,5 Miliar
    • Kisah Calon Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Asal Purwokerto, Tidak Jadi Berangkat Karena Reaktif
    • Sarah Jadi ‘Korban’ Sriwijaya Air karena KTP Dipinjam
  • More
    • Lintas Serba-serbi
    • Features
    • Intermezo
    • KampusKita
    • Mblaketaket
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • Google+

  • YouTube

  • LinkedIn

  • 169 Shares
Nasional

Seluruh Jenjang Sekolah Berpeluang Dibuka, Kemendikbud Evaluasi SKB Empat Menteri

Radar Banyumas
Kamis, 6 Agustus 2020
Radar Banyumas
Kamis, 6 Agustus 2020

Seluruh Jenjang Sekolah Berpeluang Dibuka, Kemendikbud Evaluasi SKB Empat Menteri

By: RadarBanyumas.co.id Date Uploaded: Description: Seluruh Jenjang Sekolah Berpeluang Dibuka, Kemendikbud Evaluasi SKB Empat Menteri


ILUSTRASI Siswa sekolah

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah berencana mengevaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang pembukaan sekolah.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri mengatakan, bahwa tujuan dari evaluasi SKB, Kemendikbud ingin melihat peluang dibukanya sekolah di seluruh jenjang.

“SKB akan kita evaluasi untuk bisa mengakomodasi keinginan masyarakat. Baik yang ingin membuka maupun yang mempertahankan untuk tidak buka,” kata Jumeri, Rabu (5/8).

Jumeri menjelaskan, berdasarkan isi SKB 4 Menteri saat ini, yang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka pada tahap pembukaan awal ialah jenjang SMP, SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA).

Setelah dua bulan berikutnya, pada tahap kedua, dibuka untuk jenjang SD dan sederajat. Kemudian, PAUD baru dibuka pada tahap ketiga. Artinya baru bisa dibuka dua bulan setelah jenjang SD dibuka.

“Banyak usulan juga dari orang tua, secara umum, persekolahan atau stakeholder sekolah, menghendaki kita segera tatap muka, termasuk untuk PAUD,” ujarnya.

Dana BOS Bisa Digunakan Untuk Membeli Kuota, Dana BOS SD Rp 900 Ribu per Anak, dan SMP Rp 1,1 Juta Per Anak



Jika rencana tersebut terlaksana, Kemendikbud menegaskan bahwa faktor kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan masih menjadi prioritas utama yang akan diperhatikan.

“Kami berusaha mengakomodasi banyak hal yang terkait aspirasi masyarakat. Sebab sejauh ini, masih ada dua kutub yang berlawanan. Secara umum dari kalangan kesehatan belum ingin membuka. Sedangkan dari sekolah, orang tua, peserta didik, ingin segera dibuka.” tuturnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menambahkan, semua pihak termasuk Kemendikbud, sekolah maupun perguruan tinggi ingin kembali menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, sebelum melakukan itu faktor keamanan dan kesehatan harus dipastikan terjaga.

“Tidak ada yang mau PJJ. Semua ingin balik tatap muka secepat mungkin, tapi kita harus memastikan keamanan, kesehatan terjaga,” kata Nadiem.

Menurut Nadiem, pembelajaran Jarak Jauh ini merupakan sutau keterpaksaan yang harus dilakukan di tengah kondisi krisis kesehatan, pandemi covid-19.

“Pembelajaran jarak jauh ini bukan yang diinginkan oleh Kemendikbud maupun pemerintah. Ini adalah keterpaksaan,” ujarnya.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, rencana Kemendikbud untuk membuka sekolah di zona nonhijau Covid-19 dapat membahayakan kesehatan siswa. Meskipun, kebijakan itu didasarkan pada masukan dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

“Seharusnya kita bisa belajar dari sekolah-sekolah di zona hijau yang diizinkan dibuka kemudian menjadi kluster baru penyebaran Covid-19,” kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti.

MKKS Banyumas Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Sudah Tidak Efektif



Retno menuturkan, berdasarkan pengawasan yang dilakukan KPAI terhadap 15 sekolah yang pernah mereka kunjungi selama pandemi Covid-19, hanya satu sekolah yang dinilai sudah siap menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan protokol kesehatan yang dibutuhkan untuk membatasi penyebaran wabah tersebut.

“Kalau satu berbanding 15 itu menurut saya mengerikan sekali. Jadi seharusnya sekolah yang enggak siap, enggak usah dibuka. Bahaya buat anak-anak,” kata dia.

Menurut Retno, jika belajar dari pembukaan sekolah di zona hijau yang kemudian menjadi klaster baru penularan Covid-19, hal itu membuktikan bahwa pembelajaran secara tatap muka di zona manapun belum bisa dijadikan solusi untuk pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru.

“Daripada merencanakan pembukaan sekolah di zona nonhijau, KPAI menyarankan agar Kemendikbud sebaiknya fokus menangani permasalahan yang muncul selama PJJ. Misalnya, dengan menggratiskan internet bagi siswa dan guru yang kesulitan mengakses PJJ dan menyederhanakan kurikulum,” pungkasnya.

Kemendikbud mencatat, sebanyak 68 juta peserta didik mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) turut terdampak pandemi covid-19.

Jumeri mengatakan, dari total 68 juta peserta didik yang terdampak pandemi covid-19, dengan terpaksa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah.

“Secara global terdapat 1,25 miliar peserta didik di dunia yang terdampak, sekitar 5,44 persennya berada di Indonesia,” kata Jumeri.

Jumeri menyebutkan, bahwa dari jumlah total peserta didik yang terdampak tersebut, sebanyak 10 persennya atau 6,87 juta merupakan peserta didik PAUD yang hingga kini masih terus belajar dari rumah.

“Kemendikbud juga mencatat, sebanyak 13 juta orang menjadi pendidik di rumah selama pandemi. Karena selama belajar dari rumah ini 75 persen tanggung jawabnya orang tua dan 25 persen tanggung jawab guru PAUD,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemendikbud, sebanyak 10 ribu guru PAUD di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi ditemukan bahwa metode belajar dari rumah sekitar 35 persen lebih merupakan penugasan orang tua.

“Kemudian terdapat pula 542 guru PAUD yang bekerja dari rumah serta sebanyak 203 ribu guru menerapkan kebijakan belajar dari rumah,” terangnya.

Selain itu, lanjut Jumeri, hasil survei tersebut juga menemukan sebanyak 19,90 persen metode pembelajaran didapatkan dari TVRI sebagai televisi nasional. Pendidikan anak usia dini penting untuk diperhatikan dengan baik.

“Sebab, pada periode tersebut orang tua dan guru memiliki kesempatan mengoptimalkan tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan, bahwa dunia menghadapi ‘bencana generasi’ akibat penutupan sekolah di tengah pandemi virus corona.

“Kembali membawa siswa bersekolah secara aman harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Guterres menyebutkan, bahwa pada pertengahan Juli terjadi penutupan sekolah di 160 negara sehingga berdampak pada lebih dari 1 miliar siswa. Selain itu, sedikitnya 40 juta anak ketinggalan sekolah pendidikan dini.

“Ini terjadi di atas lebih dari 250 juta anak yang telah keluar sekolah sebelum pandemi dan hanya seperempat dari siswa sekolah menengah di negara berkembang lulus dengan keterampilan dasar,” katanya.

“Kini kita menghadapi bencana generasi yang dapat menyebabkan potensi manusia jadi sia-sia, mengacaukan kemajuan puluhan tahun dan mempertajam ketidaksetaraan yang mengakar,” imbuhnya.

“Begitu transmisi Covid-19 lokal terkendali, mengizinkan siswa kembali ke sekolah dan lembaga pendidikan seaman mungkin harus menjadi prioritas utama,” pungkasnya. (der/fin)

Topik Nasional Pendidikan

Baca juga berita Lainnya:

Listrik

April – Juni Tak Lagi Gratis, Daya 450 Volt Hanya Bayar 50 Persen

Rabu, 27 Januari 2021 - 08:06
Lihat Berita

Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Jokowi: Tangani Pandemi dengan Vaksinasi

Rabu, 27 Januari 2021 - 07:59
Lihat Berita

Kasus Stunting Bakal Naik

Selasa, 26 Januari 2021 - 19:02
Lihat Berita

RUU Pemilu Masih Alot

Selasa, 26 Januari 2021 - 17:46
Lihat Berita

Kredit bjb Mesra, Andalan Warga Jabar untuk Kembangkan Usaha

Selasa, 26 Januari 2021 - 15:27
Lihat Berita

Bantuan ke UMKM Diapresiasi

Selasa, 26 Januari 2021 - 13:53
Lihat Berita
Scroll for more
Tap
  • Populer

  • Terkini

  • Topik

  • Bupati Banyumas: PPKM di Banyumas Resmi Diperpanjang Sampai 8 Februari
    Banyumas
    Minggu, 24 Januari 2021 - 11:53
  • Diberi Bantuan Sambil Diajak Selfie, Pemulung: Lu Sedekah Mau Pamer di Medsos?
    Lintas Serba-serbi
    Selasa, 26 Januari 2021 - 13:01
  • Gelar Aksi, Puluhan Pekerja Kandang Ayam di Limpakuwus Protes, Pemilik Sebut Dimintai Uang Rp 90 Juta Oknum Kepolisian
    Insiden
    Selasa, 26 Januari 2021 - 14:38
  • Empat Gedung di UPT Logam Purbalingga Terbakar, Kerugian Miliaran Rupiah
    Insiden
    Sabtu, 23 Januari 2021 - 23:58
  • Kasus Covid-19 di Cilacap Menggila, Perbatasan Diperketat, Kegiatan Hajatan Ditunda
    Cilacap
    Sabtu, 23 Januari 2021 - 17:50
  • Ventilator di RSUD Cilacap Bertambah, Ventilator Khusus Pasien Covid-19 yang Berat Penanganannya
    Cilacap
    Rabu, 27 Januari 2021 - 10:48
  • Dianggarkan Rp 6 Miliar, Plaza Bung Karno dan Trotoar Jalan Baru Gerilya Soedirman Dilaksanakan Tahun Ini
    Purwokerto
    Rabu, 27 Januari 2021 - 10:44
  • Usaha Peti Mati di Masa Pandemi Covid-19, Biasanya Pesanan 20 Per Bulan, Kini Mencapai 150, Disuplai ke RS di Banyumas
    Features
    Rabu, 27 Januari 2021 - 10:38
  • Jam Operasional PKL Selama PPKM Ditambah di Cilacap
    Cilacap
    Rabu, 27 Januari 2021 - 10:25
  • Gelapkan Mobil Rental Warga Klahang Sokaraja, Residivis Dibekuk
    Banyumas
    Rabu, 27 Januari 2021 - 10:22
    • Index Berita
    • Pemkab Banyumas
    • PKL
    • PLN
    • Kereta Api
    • Pemkab Cilacap
    • Patikraja
    • PPKM
    • PSBB Banyumas
    • Rapid Antigen

Facebook

@twitter

Kicauan Saya
    Mblaketaket Radarbanyumas
  • Nyanyi Karo Tengkureb
    Senin, 4 Desember 2017 - 05:05
  • Jeneng Daplun Diarani Wagu
    Sabtu, 2 Desember 2017 - 05:05
  • Diuber Celeng
    Kamis, 23 November 2017 - 05:05
    Info iklan radarbanyumas & Berlangganan
RADAR Banyumas

Surat kabar harian terbesar di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap & Kebumen) termasuk bagian dari grup Jawa Pos, berkantor pusat di Kota Purwokerto.

Harian Radar Banyumas pertama kali terbit tahun 1998. Mulai Tahun 2016 Mulai merambah media online dan menjadi media terbesar dan terpercaya di area Barlingmascakeb.

Berlangganan

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan Radar Banyumas edisi online dan menerima pemberitahuan mengenai berita-berita terbaru dari Koran Radar Banyumas Online setiap harinya melalui email.

Radar Banyumas Online

  • Redaksi
  • Layanan Iklan & Berlangganan Koran
  • Privacy Policy
  • Terms of Services
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2016-2019 Radar Banyumas Network.

Dana BOS Bisa Digunakan Untuk Membeli Kuota, Dana BOS SD Rp 900 Ribu per Anak, dan SMP Rp 1,1 Juta Per Anak
Cari Sinyal, Siswa di Karangkobar Banjarnegara Belajar Daring di Pemakaman